Menu

Mode Gelap
Pesan dari Bandungharjo untuk Jepara: Pertebal Cinta Tanah Air Lewat Kirab Merah Putih, Malam Hari Langitkan Doa untuk Bangsa Bersama Habib Umar Muthohar dan Gus Muwafiq Lakpesdam PCNU Gandeng UNISNU Lakukan Riset Dampak Industrialisasi di Jepara Koreksi Master Kalender 2024, Lembaga Falakiyah NU Jepara Pastikan Sesuai Perhitungan Siswi MA Nahdlatul Ulama Tengguli Sabet Harapan 2 Ajang Lomba Esai Se-Jateng dan DIY Garam : “Misi Suci” Yang Sering Terkapitalisasi!

Kabar · 28 Apr 2016 18:24 WIB ·

Melalui PCNU, Sedekah Kiai Taufiqul Hakim Disalurkan ke Ranting NU di Jepara


 Melalui PCNU, Sedekah Kiai Taufiqul Hakim Disalurkan ke Ranting NU di Jepara Perbesar

 

Serah Terima Bantuan: KH Ali Murtadlo menerima bantuan dari Nyai Munashoroh, Ikdamuba, untuk disampaikan kepada warga.

Serah Terima Bantuan: Kiai Ali Murtadlo menerima bantuan dari Nyai Munashiroh, dari Ikdamuba, untuk disampaikan kepada warga. (Foto: nujepara.or.id/abdullah)


KELING – Didampingi Syamsuri, Ketua Ranting II Desa Kunir, Keling, Jepara, puluhan warga mustadl’afin yang berkumpul di Gedung NU Dukuh Jihan itu, menerima bantuan berupa beras, pakaian dan Al-Qur’an dari Kiai Taufiqul Hakim, pengarang Buku Amtsilati dan Pengasuh Pesantren Darul Falah Bangsri, Jumat (22/04/2016) pagi.
Penyerahan secara simbolik dilakukan oleh Perwakilan PCNU Jepara, KH. Hisyam Zamroni, Rais MWC NU Jepara, Kiai Ali Murtadlo dan Ustadzah Munashiroh al-Hamilah, Ketua Ikatan Dai’yah Muda Bangsri (IKDAMUBA), selaku tangan pertama yang bekerjasama dengan NU menyampaikan amanat bantuan dari Kiai Taufiq.
Dalam sambutan, KH. Hisyam Zamroni menyebut bantuan beras merupakan simbol kebutuhan umat yang harus juga dipikirkan oleh NU untuk warganya yang kurang mampu. “Jangan menilai bantuannya seberapa, namun perhatikanlah bahwa apa yang dilakukan oleh Kiai Taufiq itu bagian dari nandur kebecikan kepada warga,” ujarnya kepada hadirin.
Dalam keterangan yang disampaikan Nyai Munashiroh, Ketua Fatayat NU Jepara dan sekaligus Ketua Ikdamuba, Kiai Taufiq memiliki agenda rutin sedekah tiap Bulan Rajab yang khusus diberikan kepada fakir miskin dan muallaf. Selama sebulan, sedekah yang dikeluarkan minimal satu juta per hari. “Namun dirupakan dalam bentuk beras,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ada 500 kg beras, ratusan Al-Qur’an dan beberapa dus besar berisi pakaian yang dibawa Ikdamuba ke Keling. Tujuan pertama ke Desa Kunir, (mustadlafin), lalu ke Desa Medono (muallafin). Rombongan yang dibawa PCNU terdiri atas MWC Keling, PC IPPNU, PC Fatayat, Lembaga Ta’lif wan Nasr (LTN) dan Banser sebagai pengawal 3 mobil yang jalan.
Di Medono, rombongan PCNU disambut langsung Ustadz Fathoni, Ketua Anak Ranting (KAR) NU Dukuh Medono, bersama puluhan warga. Ada 70-an orang berkumpul di Masjid al-Iman yang semuanya ternyata muallaf.
Bagi para muallaf tersebut, beras memang diperlukan. Namun, sedekah Kiai Taufiq berupa Al-Qur’an ternyata lebih dibutuhkan karena mereka tidak memiliki. “Muallaf yo nembe kok, yi,” jawab salah satu warga ketika ditanya sudah bisa baca al-Qur’an atau belum.
Dua Orang Masuk Islam
Setelah bantuan diserahkan, Kiai Hisyam diminta oleh warga untuk mensyahadatkan dua calon muallaf yang sudah siap. Yang pertama bernama Mbah Pa’i (75). Lokasi di masjid al-Iman menjelang shalat Jumat.
Untuk memastikan, Kiai Hisyam bertanya kepada calon muallaf dari Medono yang berusia senja itu: Apakah sudah siap syahadat? Apakah dipaksa orang lain? Apakah atas keinginan sendiri? Semuanya dijawab Mbah Pa’i dengan: “Iya, atas keinginan sendiri.”
mbah pai

Disaksikan warga: KH Hisyam Zamroni saat menalqin Mbah Pai sebelum dituntut bersyahadat.


Seisi masjid yang menyaksikan terharu. Rombongan perempuan dari Ranting Muslimat setempat, IPPNU, Fatayat, Ikdamuba, memeluknya sembari menyerahkan seperangkat alat shalat (mukena) dan uang satu juta. Beberapa saat mengalir gelinang air mata menyambut hadirnya saudara seiman yang baru.
Calon muallaf kedua bernama Sagini (70). Karena sakit, rombongan PCNU menuju rumah Mbah Sagini yang ada di Rt. 06 Rw. 04 Desa Medono. Sekitar 20 meter dari masjid al-Iman. Keluarga sangat terharu menyambut datangnya rombongan. Di dalam kamar berukuran sekitar 2×3 meter, dekat bak mandi rumah itu, Kiai Hisyam kembali menuntun syahadat calon muslimah tersebut. Tak lupa bantuan tambahan berupa mukena dan uang satu juta diserahkan.
Mbah Gini

Berdoa: Setelah Syahadat, Mbah Sagini Didoakan Bersama


Kini, Mbah Sagini dan Mbah Pa’i jadi warga NU baru dibawah bimbingan MWC NU Keling Jepara. Kiai Ali Murtadlo akan mengajari shalat hingga membaca Al-Qur’an. “Ikdamuba memang fokus membantu umat yang minoritas ekonomi dan minim agama,” kata Nyai Munashiroh. Alhamdulillah. (abd)

Artikel ini telah dibaca 87 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW, sebagai Ajang Kreativitas Kader IPNU-IPPNU Petekeyan

22 September 2023 - 10:11 WIB

Catatan Silaturahmi PCNU-MWCNU-PBNU Se-Eks Karisidenan Pati bersama KH Yahya Cholil Staquf

22 September 2023 - 01:17 WIB

Haul Sayyid Muhammad bin Syekh bin Abdurrahman bin Yahya, alias Mbah Daeng

22 September 2023 - 00:29 WIB

Ketua Lakpesdam PCNU Jepara, Terpilih Jadi Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

19 September 2023 - 08:16 WIB

Pesan dari Bandungharjo untuk Jepara: Pertebal Cinta Tanah Air Lewat Kirab Merah Putih, Malam Hari Langitkan Doa untuk Bangsa Bersama Habib Umar Muthohar dan Gus Muwafiq

8 September 2023 - 01:54 WIB

Mas Wiwit dan Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Husnur Rofiq menyapa warga saat Kirab Merah Putih di Desa Bandungharjo, Donorojo, Jepara, Kamis (7/9/2023).

Habib Lutfi Bersama Mas Wiwit dan Ribuan Warga Kirab Merah Putih Sejauh 4 Km, Ada Ribuan Doorprize

5 September 2023 - 01:29 WIB

Flier Kirab Merah Putih dan pengajian umum yang bakal dihadiri Habib Luthfi, Habib Umar Muthohar dan ribuan warga yang diprakarsai Mas Wiwit, panggilan akrab Witiarso Utomo.
Trending di Hujjah Aswaja
%d blogger menyukai ini: