Menu

Mode Gelap
Ribuan Warga Ikuti Sepeda Santai Harlah NU ke-102 di Desa Bulungan Live : Muskercab Ke-3 PCNU Jepara Video Full : Resepsi Peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

Kabar · 28 Okt 2021 14:03 WIB ·

Pengajian Fatayat NU, Menuntut Ilmu Harus Sungguh-sungguh


 Pengajian Fatayat NU, Menuntut Ilmu Harus Sungguh-sungguh Perbesar

Pengajian rutin Fatayat NU Ranting Jambu Timur di Mushalla Nurul Huda. (Foto: Dewi Murthosimah)

nujepara.or.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Dari Rumah (RDR) angkatan ke-77 UIN Walisongo Semarang kelompok 140 mengikuti acara Pengajian rutinan Fatayat NU bersama ibu-ibu PKK Desa Jambu Timur Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara, Rabu (20/10/2021).

Pengajian rutinan bertempat di Mushalla Nurul Huda. Sebagai master of ceremony (MC) mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang.

Pengajian dilaksanakan pukul 13.30-15.30, dilanjutkan pembacaan ayat suci al-qur’an dan pembacaan maulid dziba’ yang dibacakan oleh mahasiswa. Adapun tahlil dipimpin perwakilan fatayat, kemudian dilanjutkan mauidlah hasanah oleh Hj. Nafsiyah.

Pengajian tersebut diikuti sekitar 30 peserta. Diadakannya acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturrahim, serta bentuk ikhtiar agar tetap saling memupuk rasa iman, ihsan serta tawadlu’ kepada Allah.

Hj. Nafsiyah dalam mauidlahnya merasa senang karena dihadiri mahasiswa UIN Walisongo Semarang. “Dengan begitu mahasiswa dapat berkontribusi dalam membantu terselenggaranya acara,” katanya.

Kesempatan itu pihaknya menjelaskan orang yang mencari ilmu haruslah bersungguh-sungguh. “Karena dengan bersungguh-sungguh akan mendapatkan ilmu yang barokah serta manfaat,” tambahnya.

Di samping itu perlu ditopang juga dengan sifat rendah hati. “Orang yang mencari ilmu itu yang paling utama ialah memiliki sopan santun yang baik. Karena orang yang memiliki adab itu lebih baik daripada memiliki ilmu yang tinggi tapi tidak memiliki attitude,” tandasnya.

Di akhir mauidlah ia juga berpesan kepada mahasiswa bahwa tahlilan bagi orang yang sudah meninggal dapat mengingatkan kita pada kematian, dapat melebur dosa kepada si mayit semasa hidupnya, dan agar mayit dapat dihindarkan dari siksa kubur. (dm)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ribuan Warga Ikuti Sepeda Santai Harlah NU ke-102 di Desa Bulungan

9 Februari 2025 - 18:37 WIB

Produsen Miras Jadi Sponsor Event, Pengkhianatan Komitmen Pemberantasan Miras di Jepara

6 Februari 2025 - 20:13 WIB

Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi

5 Februari 2025 - 22:32 WIB

Munculnya Organisasi Berlabel NU, Aspirasi atau Fragmentasi?

3 Februari 2025 - 17:57 WIB

Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

30 Januari 2025 - 20:19 WIB

Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang

27 Januari 2025 - 21:34 WIB

Trending di Kabar