Menu

Mode Gelap
Ribuan Warga Ikuti Sepeda Santai Harlah NU ke-102 di Desa Bulungan Live : Muskercab Ke-3 PCNU Jepara Video Full : Resepsi Peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

Kabar · 24 Okt 2021 14:31 WIB ·

Perlunya Kaderisasi Dalam Tubuh NU


 Perlunya Kaderisasi Dalam Tubuh NU Perbesar

Ketua PCNU, KH Hayatun serahkan SK kepengurusan MWCNU Tahunan. (Foto: Istimewa)

nujepara.or.id – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara menyelenggarakan pelantikan pengurus masa khidmah 2021-2026. Pelantikan yang dilaksanakan di Gedung MWCNU Tahunan, Kompleks Kampus Unisnu tersebut dipimpin langsung oleh Ketua PCNU Jepara, KH Hayatun Abdullah Hadziq.

Dalam amanatnya, KH Hayatun memberikan pesan tentang perlunya kaderisasi di tubuh organisasi NU. “Kaderisasi NU harus berjalan, jangan sampai NU dipimpin oleh figur yang itu-itu saja sehingga dinamisasi dalam organisasi tidak terwujud,” papar kiai yang akrab disapa Mbah Yatun ini.

Kepada pengurus ia juga berpesan agar pengurus MWCNU harus amanah, ngayomi, dan membimbing Banom NU yang ada. Jangan sampai banom bergerak sendiri-sendiri.

Sementara KH. Misbahuddin Ketua MWCNU Tahunan mengajak semua pengurus untuk menjaga kebersamaan dalam mewujudkan visi-misi MWCNU Kecamatan Tahunan.  Program kerja prioritas MWCNU Tahunan ke depan adalah menggerakkan  LAZISNU di semua ranting dengan program koin NU peduli dan mengembangkan BLJ, produk minuman air mineral yang diproduksi oleh MWCNU Kecamatan Tahunan. “Hal ini karena dua program prioritas tersebut sebagai penyangga kegiatan NU di masing- masing ranting,” jelasnya.

Kegiatan pelantikan yang dihadiri pengurus MWCNU Tahunan,  para kiai dari utusan ranting, dan badan otonom MWCNU, IPNU-IPPNU, GP Ansor, Fatayat, Muslimat ini juga dalam rangka Peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri 2021.

KH. Ali Masykur, Rois Syuriyah MWC NUTahunan berpesan agar selalu menghidupkan sunnah Nabi (Ihya Sunnati Nabi) yang akhir-akhir ini mulai ditinggalkan. “Amalan -amalan sunnah sudah mulai ditinggalkan. Shalat sunnah, puasa sunnah, dan amalan lainnya, hanya dilakukan oleh orang yang usianya lanjut,”  paparnya. Sedangkan  yang masih muda terlena dengan perkembangan teknologi. “Harus kita seimbangkan antara penggunaan HP dengan ketekunan beribadah sehingga kita tetap dapat menjalankan syariat dengan baik,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dilaunching Web mwctahunan.wordpress.com sebagai media komunikasi, publikasi, dan literasi. Arwani Ashfiya, anggota tim media mengatakan bahwa keberadaan web tersebut bertujuan untuk merespon kebutuhan organisasi dalam rangka menjawab era disrupsi yang menempatkan teknologi sebagai kebutuhan vital. Sebagai organisasi massa keagamaan terbesar di Indonesia tentu berbagai upaya dilakukan agar visi-misi NU dapat terwujud. (sb)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ribuan Warga Ikuti Sepeda Santai Harlah NU ke-102 di Desa Bulungan

9 Februari 2025 - 18:37 WIB

Produsen Miras Jadi Sponsor Event, Pengkhianatan Komitmen Pemberantasan Miras di Jepara

6 Februari 2025 - 20:13 WIB

Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi

5 Februari 2025 - 22:32 WIB

Munculnya Organisasi Berlabel NU, Aspirasi atau Fragmentasi?

3 Februari 2025 - 17:57 WIB

Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

30 Januari 2025 - 20:19 WIB

Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang

27 Januari 2025 - 21:34 WIB

Trending di Kabar