Menu

Mode Gelap
Baznas Jepara Salurkan 400 Paket Sembako untuk Cegah Stunting Cerpen Gus Mus: “Kang Amin” Lakon ‘Sang Naga Samudera’ akan Pentas di Karimunjawa PC ISHARI NU Jepara akan Warnai Festival ‘Todok Telok’ di Karimunjawa dengan Shalawat Romantisnya Hubungan NU dan Ba’alawi di Jepara, Pondasinya Dibangun Keturunan Habib Pengikut Pangeran Diponegoro

Kabar · 23 Des 2020 06:16 WIB ·

PMII Unisnu Jepara Gelar Sekolah Aswaja


 PMII Unisnu Jepara Gelar Sekolah Aswaja Perbesar

nujepara.or.id – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sultan Hadlirin Unisnu Jepara menggelar Sekolah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) di Gedung PC NU Jepara pada Sabtu – Ahad (12-13/12/2020).

Kegiatan yang mengusung tema “Aswaja dalam Multi Perspektif” ini melibatkan puluhan kader PMII dari mulai Jepara, Tegal, Sukoharjo, Pati, Solo hingga Madura.

Sekolah Aswaja menyajikan lima materi yaitu Menbincang Islam Nusantara, Aswaja perspektif Sosial Budaya, Politik, Feminisme hingga Strategi pengembangan aswaja.

Ketua PMII Unisnu, Wisnu Aji dalam sambutannya mengatakan Sekolah Aswaja merupakan bukti bahwa PMII tidak meninggalkan prinsip Ahlussunah Wal Jamaah yang dianut Nahdlatul Ulama.

“Cara pandang ber-Islam yang tidak anti budaya dan tradisi yang disebut Islam Nusantara. Dengan pendidikan Sekolah Aswaja ini, akan menambah landasan penguatan dalam berpikir dan bertindak. Aswaja tidak hanya dimaknai  sebagai manhajul fikr (kerangka pikir) tetapi juga sebagai manhajul harakah (landasan bergerak). Sebagai generasi muda, kita tidak hanya mampu berpikir saja dalam tataran konsep tetapi juga harus bisa bertindak,” ujarnya.

Wisnu menjelaskan, Ahlussunah Wal Jamaah merupakan falsafah hidup yang membentuk sistem keyakinan, metode pemikiran dan tata nilai. Dengan cakupan itu, Aswaja menjadi sangat luas dan menyeluruh, sehingga bisa disebut way of life (cara hidup) sebagaimana Islam itu sendiri.

Lebih lanjut dia mengatakan, mengamalkan ajaran Aswaja tidak hanya diniati sebagai ajaran agama, tetapi sekaligus juga dipahami sebagai tradisi dan budaya.

“Para ulama dan wali dahulu ketika menyiarkan Islam melalui sarana tradisi dan budaya setempat, sehingga agama yang diajarkan bisa diterima di kalangan masyarakat setempat dan benar-benar diresapi sebagai sarana hidup. Ketika agama diletakkan dalam ranah tradisi, maka akan menjadi kokoh. Selama tradisi tersebut tidak bertentangan ajaran agama Islam,” terangnya.

“Sebagai contoh melakukan tahlilan bagi orang yang meninggal, yang artinya kita melakukan amalan tersebut untuk mendoakan arwahnya. Walaupun di kalangan Islam modernis menganggap itu bid’ah. Tetapi orang awam masih merasa harus menjalankan amalan tersebut. Karena ajaran tersebut juga sudah ada sejak lama dan menjadi tradisi sejak zaman dulu,” timpalnya.

Untuk itu, sebagai generasi muda harus selalu menjaga tradisi agar tetap utuh dan tetap ada. Selama tradisi itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan tidak menjerumuskan ke ajaran yang menyesatkan.

Kata wisnu, keberagaman itu harus terjaga agar NKRI tetap tegak di bumi pertiwi. Menjaga keutuhan NKRI merupakan kewajiban setiap warga Indonesia termasuk para generasi muda terutana untuk kader pmii.

“Kita sebagai generasi muda juga harus menyadari isu-isu pihak yang ingin merongrong NKRI dengan mengatas namakan agama. Kita sebagai warga Indonesia harus mencintai negara kita dengan berbagai keragaman budaya adat istiadat, agama, etnis yang ada. Sebagai warga Indonesia kita harus memiliki toleransi antar sesama umat beragama. Bisa kita lihat, Jihad yang selama ini dilakukan kaum-kaum radikal dimaknai sebagai perang dan memerangi orang yang berbeda agama bahkan sesama agama yang tak sepaham dengannya. Dan jihad yang seperti itu tidak dibenarkan dalam agama Islam,” ucapnya. Sekolah Aswaja dilaksanakan selama dua hari. Mendatangkan narasumber yang kompeten di bidangnya. (sm)  

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Cerpen: “Tuak Kang Tarmin dan Dekapan Terakhirnya”

14 Oktober 2024 - 19:48 WIB

KBIH NU Jepara Gelar Manasik Haji Perdana, Ini Pesan Pj Bupati

14 Oktober 2024 - 01:53 WIB

Rais Syuriah PCNU Jepara KH Khayatun Abdullah Hadziq foto dengan Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta di sela-sela kegiatan manasik haji perdana KBIH NU Jepara, Ahad (13/10/2024).

PBNU Instruksikan Nahdliyin Baca Qunut Nazilah, Dorong Pemerintah Stop Genosida Israel ke Palestina

12 Oktober 2024 - 11:56 WIB

ILUSTRASI Doa Qunut Nazilah

Majelis Fulus yang Suka Tarik Fulus

9 Oktober 2024 - 20:03 WIB

Baznas Jepara Salurkan 400 Paket Sembako untuk Cegah Stunting

3 Oktober 2024 - 09:47 WIB

Kegiatan penyerahan bantuan paket sembako untuk pencegahan stunting dari Baznas Jepara kepada warga Sukosono, Jepara.

Cerpen Gus Mus: “Bidadari itu Dibawa Jibril”

21 September 2024 - 10:14 WIB

Trending di Headline