Menu

Mode Gelap
Tujuh Perilaku yang Perlu Diperhatikan Jelang Ramadhan, Nomor 6 Wajib Dilakukan “Mandi Besar” Jelang Puasa Ramadhan Hukumnya Wajib? Begini Tuntunan yang Benar PW IPNU Dan IPPNU Jawa Tengah Resmi Dilantik, Sinergitas dan Bersatu jadi Kunci Jalannya Organisasi Musrenbangkab, Ketua DPRD Jepara Garis Bawahi Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Jalan Sambut Ramadhan dengan Bahagia, Annur Mangunan Gelar Jalan Sehat Keliling Desa

Kabar · 23 Des 2020 06:16 WIB ·

PMII Unisnu Jepara Gelar Sekolah Aswaja


 PMII Unisnu Jepara Gelar Sekolah Aswaja Perbesar

nujepara.or.id – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sultan Hadlirin Unisnu Jepara menggelar Sekolah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) di Gedung PC NU Jepara pada Sabtu – Ahad (12-13/12/2020).

Kegiatan yang mengusung tema “Aswaja dalam Multi Perspektif” ini melibatkan puluhan kader PMII dari mulai Jepara, Tegal, Sukoharjo, Pati, Solo hingga Madura.

Sekolah Aswaja menyajikan lima materi yaitu Menbincang Islam Nusantara, Aswaja perspektif Sosial Budaya, Politik, Feminisme hingga Strategi pengembangan aswaja.

Ketua PMII Unisnu, Wisnu Aji dalam sambutannya mengatakan Sekolah Aswaja merupakan bukti bahwa PMII tidak meninggalkan prinsip Ahlussunah Wal Jamaah yang dianut Nahdlatul Ulama.

“Cara pandang ber-Islam yang tidak anti budaya dan tradisi yang disebut Islam Nusantara. Dengan pendidikan Sekolah Aswaja ini, akan menambah landasan penguatan dalam berpikir dan bertindak. Aswaja tidak hanya dimaknai  sebagai manhajul fikr (kerangka pikir) tetapi juga sebagai manhajul harakah (landasan bergerak). Sebagai generasi muda, kita tidak hanya mampu berpikir saja dalam tataran konsep tetapi juga harus bisa bertindak,” ujarnya.

Wisnu menjelaskan, Ahlussunah Wal Jamaah merupakan falsafah hidup yang membentuk sistem keyakinan, metode pemikiran dan tata nilai. Dengan cakupan itu, Aswaja menjadi sangat luas dan menyeluruh, sehingga bisa disebut way of life (cara hidup) sebagaimana Islam itu sendiri.

Lebih lanjut dia mengatakan, mengamalkan ajaran Aswaja tidak hanya diniati sebagai ajaran agama, tetapi sekaligus juga dipahami sebagai tradisi dan budaya.

“Para ulama dan wali dahulu ketika menyiarkan Islam melalui sarana tradisi dan budaya setempat, sehingga agama yang diajarkan bisa diterima di kalangan masyarakat setempat dan benar-benar diresapi sebagai sarana hidup. Ketika agama diletakkan dalam ranah tradisi, maka akan menjadi kokoh. Selama tradisi tersebut tidak bertentangan ajaran agama Islam,” terangnya.

“Sebagai contoh melakukan tahlilan bagi orang yang meninggal, yang artinya kita melakukan amalan tersebut untuk mendoakan arwahnya. Walaupun di kalangan Islam modernis menganggap itu bid’ah. Tetapi orang awam masih merasa harus menjalankan amalan tersebut. Karena ajaran tersebut juga sudah ada sejak lama dan menjadi tradisi sejak zaman dulu,” timpalnya.

Untuk itu, sebagai generasi muda harus selalu menjaga tradisi agar tetap utuh dan tetap ada. Selama tradisi itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan tidak menjerumuskan ke ajaran yang menyesatkan.

Kata wisnu, keberagaman itu harus terjaga agar NKRI tetap tegak di bumi pertiwi. Menjaga keutuhan NKRI merupakan kewajiban setiap warga Indonesia termasuk para generasi muda terutana untuk kader pmii.

“Kita sebagai generasi muda juga harus menyadari isu-isu pihak yang ingin merongrong NKRI dengan mengatas namakan agama. Kita sebagai warga Indonesia harus mencintai negara kita dengan berbagai keragaman budaya adat istiadat, agama, etnis yang ada. Sebagai warga Indonesia kita harus memiliki toleransi antar sesama umat beragama. Bisa kita lihat, Jihad yang selama ini dilakukan kaum-kaum radikal dimaknai sebagai perang dan memerangi orang yang berbeda agama bahkan sesama agama yang tak sepaham dengannya. Dan jihad yang seperti itu tidak dibenarkan dalam agama Islam,” ucapnya. Sekolah Aswaja dilaksanakan selama dua hari. Mendatangkan narasumber yang kompeten di bidangnya. (sm)  

Artikel ini telah dibaca 68 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tujuh Perilaku yang Perlu Diperhatikan Jelang Ramadhan, Nomor 6 Wajib Dilakukan

21 Maret 2023 - 03:59 WIB

Ilustrasi Sambut Ramadhan

“Mandi Besar” Jelang Puasa Ramadhan Hukumnya Wajib? Begini Tuntunan yang Benar

21 Maret 2023 - 03:31 WIB

Ilustrasi mandi wajib

Sambut Ramadhan dengan Bahagia, Annur Mangunan Gelar Jalan Sehat Keliling Desa

16 Maret 2023 - 03:56 WIB

Santri Ponpes Annur, pelajar dan berbagai elemen masyarakat mengikuti jalan sehat yang digelar jelang Ramadhan 1444 H. Kegiatan ini bagian dari mengikuti ajaran agama dan warisan tradisi para ulama agar menyambut Ramadhan dengan sukacita dan bahagia.

Sya’ban;  Tradisi Ruwahan dan Nyadran

15 Maret 2023 - 14:30 WIB

Tradisi nyadran lazim dilakukan oleh umat muslim di Indonesia pada bulan Sya'ban hingga sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

PCINU Jerman Hadiri Haflah Khotmil Qur’an di Ponpes Al Ishlah Al Ishom Mayong

14 Maret 2023 - 15:35 WIB

Gandeng Lazisnu, Baznas Jepara Salurkan Zakat Produktif untuk 20 Warga Miskin

14 Maret 2023 - 08:36 WIB

Trending di Kabar
%d blogger menyukai ini: