Menu

Mode Gelap
NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 ) Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat ( 2 )

Opini · 16 Jan 2020 23:42 WIB ·

Profesionalisme Pelatih Hadrah


 Profesionalisme Pelatih Hadrah Perbesar

Oleh: Miqdad Sya’roni, mentor Kelas Hadrah Jepara dan Pengurus PC Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) NU Jepara

Menjadi pelatih hadrah/rebana merupakan suatu proses untuk melatih menjadi sedikit lebih profesional, terlebih dalam keahlian hadrah/rebana. Profesional dalam bidang hadrah/rebana itu sangatlah penting, terlebih untuk para pecinta shalawat supaya dalam melakukan aktivitas bershalawat kan diiringi dengan media hadrah/rebana menjadi semakin semangat karena keahliannya dalam memainkan media tersebut.

Profesionalisme sebagai gambaran bentuk kemampuan untuk mengenali kebutuhan masyarakat/audiens/mad’u, untuk lebih memprioritaskan pelayanan, menyusun agenda (program) dan mengembangkannya sesuai kebutuhan.

Pelatih hadrah/rebana bukan saja dituntut untuk menjadi profesional saja tapi harus memiliki peran penting dalam mengarahkan, mengenalkan dan menjadikan pemain hadrah untuk memiliki keahlian dalam satu bidang atau alat tertentu.

Pelatih hadrah harus bisa bertindak secara objektif, bebas dari rasa benci (SARA), sentimen, malu, malas dan tegas mengambil keputusan.

Ada beberapa pokok yang harus dimiliki sikap profesional sebagai pelatih hadrah/rebana:

  1. Skill (kemampuan/keahlian) pelatih sudah sewajarnya ada kemampuan di atas pelatih, memiliki dan menguasai kemampuan dalam memainkan peran sebagai pelatih (pengarah, pengendali dan pembimbing)
  2. Attitude (sikap) sebagai pelatih hadrah/rebana tidak saja harus memiliki skill, tapi bersikap yang baik, sopan, menjadi teladan bagi yang dilatih dan menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak dan budaya.
  3. Knowledge (pengetahuan) selain harus memiliki skill dan akhlak yang paling penting selalu inovatif dan memiliki pengetahuan, wawasan dan pengalaman. Menambah ilmu pengetahuan, wawasan dengan selalu memperbanyak referensi dan belajar.

Manfaat pelatih hadrah/rebana profesional:

  1. Menjadi dambaan dan kebanggaan
  2. Karier bisa meningkat
  3. Suksesnya karena mengikuti proses
  4. Target prestasi mudah dicapai karena kualitas dan hasil itu sesuai dengan proses dan kemampuan
  5. Niat yang ikhlas dalam melakukan pekerjaannya dengan didasari dengan ketulusan hati dan jiwa untuk menyalurkan keahlian kepada sesama
  6. Bersemangat kuat untuk menanamkan jiwa yang mahabbah (cinta) kepada Allah dan Rasulullah SAW
  7. Adanya motivasi untuk berbagi dengan tulus saat melatih anak didiknya

Profesionalitas sepadan dengan kata al-‘itqan yang memiliki arti rapi atau profesional. Artinya menjadi pelatih hadrah rebana yang profesional juga tetap memperhatikan kerapian dalam segala hal diantaranya:

  1. Kualitas ketukan Hadrah/rebananya
  2. Kualitas keseluruhan mulai vokalis, penabuh dan lagu arransemen yang dibawakannya
  3. Secara kostum tampilan juga harus rapi dan minimal indah dipandang, bagus didengarkan

Ciri-ciri pelatih profesional:

  1. Senantiasa mendorong diri mereka untuk mewujudkan kerja yang lebih profesional.
  2. Mulai dari memiliki keinginan untuk selalu menampilkan perilaku atau sikap yang bisa dijadikan sebagai contoh yang baik.
  3. Memiliki keinginan untuk memanfaatkan banyak kesempatan untuk selalu berkembang, supaya dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pengetahuan sampai keterampilan yang dimiliki.
Artikel ini telah dibaca 158 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Akselerasi Khidmah NU dan Keberjamaahan

17 Februari 2023 - 05:47 WIB

Hari Santri Nasional Dan Pembangunan Peradaban

24 Oktober 2022 - 04:21 WIB

Shiddiqiyah : Thoriqoh Yang Mu’tabar (otoritatif) ataukah yang “nrecel” (Keluar Jalur) ?

15 Juli 2022 - 07:58 WIB

Jepara, Investasi Agrobisnis dan Jihad Pertanian NU

30 Mei 2022 - 02:50 WIB

Santri dan Filologi Islam Nusantara

25 April 2022 - 03:21 WIB

Mengurai Kontroversi Zakat Fitrah dengan Uang

25 April 2022 - 03:14 WIB

Trending di Hujjah Aswaja