nujepara.or.id – Untuk memutus mata rantai pandemi covid-19, sejumlah kiai di Jepara tidak membuka open house, tidak melayani para tamu untuk silaturahim di hari raya Idulfitri.
Salah satu kiai yang tidak menerima tamu pada hari nan fitri ini adalah pengasuh pesantren Roudlotul Mubtadiin “Balekambang” Jepara, KH Ma’mun Abdulloh Hadziq.
“Setelah kita diberikan kenikmatan dan keberkahan di bulan suci Ramadhan, akhirnya kita akan ditemukan dengan hari kemenangan, hari raya Idulfitri,” katanya sebagaimana informasi singkat yang diterima NU Online, Ahad (24/5).
Tetapi di tengah kebahagiaan, kita masih mendapatkan ujian berupa covid-19 yang sampai saat ini masih ada di tengah-tengah kita, sehingga menjadikan hari raya tahun ini terasa berbeda dengan hari raya idulfitri sebelumnya.
“Saya atas nama pribadi dan keluarga besar pondok pesantren Balekambang Jepara Jawa Tengah, mohon maaf yang sebesar-besarnya karena sementara waktu ini tidak dapat menerima dan menemui para tamu,” jelasnya masih dalam informasi singkatnya.
Diberlakukannya hal itu, terang kiai yang akrab disapa Mbah Makmun tidak lain karena kita semua adalah bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki peran besar dalam memutus rantai penyebaran covid-19.
“Mari kita taati fatwa para Ulama kita, ikuti seruan pemerintah, simak kata para ilmuan sebagai ikhtiar, semoga wabah ini segera berlalu dari tengah-tengah kita,” doanya.
Kiai lain yang juga menerapkan hal serupa adalah Ketua Dewan Pembina Yayasan Kholiliyah Bangsri, KH Ma’arif Asrori.
Pihak yayasan mengeluarkan maklumat dengan nomor 05/Mm/YKB/V/2020. Di antara isi maklumat; kegiatan pertemuan silaturahim dalam rangka halal bihalal keluarga besar Yayasan Kholiliyah Bangsri dan unit-unit yang dikelola untuk tahun 1441 H/ 2020 ditiadakan.
Untuk hari raya Idulfitri pada tahun ini, pengasuh dan keluarga ndalem pesantren Darut Ta’lim Yayasan Kholiliyah Bangsri tidak menerima tamu. Maka dimohon segenap santri, wali santri, alumni dan masyarakat untuk sementara waktu hingga situasi kondusif (menunggu pengumuman pemerintah) tidak sowan kepada beliau-beliau.
“Segenap keluarga besar Yayasan Kholiliyah Bangsri memohon maaf lahir batin atas semua kesalahan. Kami berharap semua pihak dapat bersabar dan bekerjasama dalam menghadapi pandemi ini bersama serta tetap saling memaafkan dan mendoakan,” pungkas Kiai Ma’arif. (ip)