Ketua PP Lakpesdam NU Rumadi saat menyampaikan presentasi dalam sarasehan di gedung NU Jepara, Sabtu (12/3).
JEPARA- Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) merupakan salah satu lembaga yang dibentuk Nahdatul Ulama (NU) untuk menjalankan sejumlah peran vital. Lakpesdam NU mulai dari tingkat Pengurus Besar (PB), Pengurus Wilayah (PW) sampai Pengurus Cabang (PC) diharapkan dapat menjalankan dua fungsi penting, yakni kaderisasi dan kajian-kajian isu strategis.
Ketua Lakpesdam PB NU, Dr Rumadi Ahmad mengungkapkan, keberadaan Lakpesdam dalam semua tingkatan kepengurusan ini adalah untuk membantu program-program pengurus NU. “Ada dua peranan penting yang harus dijalankan Lakpesdam. Yakni melakukan kaderisasi dan kajian-kajian isu strategis yang dibutuhkan pengurus NU,” terang Rumadi dalam acara sarasehan yang digelar Lakpesdam PC NU Jepara, di Kantor PC NU Jepara Lantai 3, Jalan Pemuda Nomor 51, Sabtu (12/3) sore. Lakpesdam, kata Rumadi, harus serius melakukan kajian isu-isu strategis yang harus segera direspons cepat oleh pengurus NU.
“Hasil kajian dari Lakpesdam ini yang kemudian direkomendasikan kepada pengurus NU agar dapat direspons. Jadi Lakpesdam ini mesti menjalani ‘peran sunyi’ untuk mem-back up pengurus NU,” jelasnya.
Peran sunyi yang dimaksud, adalah kerja-kerja tidak tampak, namun mampu menghasilkan banyak rumusan penting yang dibutuhkan NU. Semua data dan kajian isu penting yang dibutuhkan NU, Lakpesdam harus bisa menyajikannya. “Biar selanjutnya pengurus NU yang merespons,” tambah Rumadi. Dalam hal kaderisasi, kata Rumadi, ada lima sasaran yang penting untuk dikerjakan.
Pertama, kader struktural. Kaderisasi ini ditujukan untuk mereka-mereka yang tengah atau diproyeksikan untuk menduduki structural pengurus NU. Sasaran kedua, adalah kader ulama. Yakni kaderisasi yang ditujukan untuk penguatan syuriah-syuriah NU. Yang sudah berjalan, kaderisasi syuriah ini berupa Program Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK). Yang ketiga sasaran kaderisasi adalah untuk kader pengerak. Kaderisasi ini ditujukan untuk level bawah yakni di tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC) dan Pengurus Ranting (PR). Selanjutnya, adalah kader fungsional. “Sasaran kader fungsional ini adalah kepada orang-orang yang dididik untuk menguasai profesi tertentu,” kata Rumadi. Misalnya, sebagai peneliti, fasilitator, dan profesi lainnya. Yang kelima yang saat ini digarap Lakpesdam PB NU adalah kader cultural yang disiapkan untuk melakukan pendampingan-pendampingan masyarakat.
“Saat ini kami juga tengah menyiapkan pelatihan-pelatihan kader pendamping desa yang profesional dan lulus sertifikasi sehingga nantinya siap diterjunkan ke masyarakat,” terangnya.
Lakpesdam, sebagai organ penting di NU, menurut Rumadi harus sebisa mungkin mengelola fungsi kaderisasi. “Jadi Lakpesdam ini bisa disebut Lemhanasnya NU,” katanya. (ms)