nujepara.or.id – Santri pesantren Darut Tauhid Kedungsari Purworejo asuhan KH Thoifur Mawardi, M. Faza Ainun Nafi’ asal Desa Jambu Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara di sela-sela liburan pondok punya inisiatif unik, menarik, dan patut diacungi jempol
Di sela-sela liburan pondok santri yang akrab disapa Faza ini membuat string art, seni dari susunan paku dan benang untuk membentuk sebuah pola gambar atau tulisan di atas sebuah papan kayu. Bersamaan dengan hari Santri 2020 ia membuat string art KH Hasyim Asy’ari.
String art Mbah Hasyim yang dibuat dalam waktu sepekan ini dibantu kakaknya, M Noor Fawaid.
Dikatakan Faza string art yang dibuatnya berbahan benang layang-layang sepanjang 1.2 km diikatkan ke 200 paku kuningan melingkar dengan diameter 55 cm serta ukuran 60 x 60 cm.
Dengan menggunakan teknik khusus, lanjutnya yang mempertemukan titik-titik koordinat sehingga membentuk gradasi sesuai objek foto Mbah Hasyim.
Diungkapkan Faza, produksi string art Mbah Hasyim merupakan karya ke empat. “Produksi pertama wajah almarhumah ibu, Albert Einstein, dan Sukarno,” katanya, Jum’at (23/10).
Menurut rencana kegiatan seni yang dimulai sejak Januari tahun ini juga akan memproduksi wajah-wajah tokoh nasional dan internasional baik untuk koleksi sendiri maupun untuk dijual.
“Nah berhubung momennya hari santri dan madin belakang rumah sedang proses pembangunan, maka saya bikin string art Mbah Hasyim, jika laku untuk nambah-nambah beli bahan bangunan,” tambah Faza.
String art Mbah Hasyim tersebut dijual dengan harga Rp 2 Juta. Hasil penjualan sepenuhnya akan disumbangkan untuk penyelesaian madin Adz Dzakiriyyah Desa Jambu RT 08 RW 02 Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.
Saat ini madin Adz Dzakiriyyah sedang melaksanakan finishing tahap akhir yakni memberi atap serta finishing. Adapun total yang direhab 2 lantai yang terdiri dari 4 ruang kelas.
“Semoga string art ini laku dan bisa meringankan beban panitia pembangunan madrasah,” pungkas Faza. (sm)