Menu

Mode Gelap
Pesan dari Bandungharjo untuk Jepara: Pertebal Cinta Tanah Air Lewat Kirab Merah Putih, Malam Hari Langitkan Doa untuk Bangsa Bersama Habib Umar Muthohar dan Gus Muwafiq Lakpesdam PCNU Gandeng UNISNU Lakukan Riset Dampak Industrialisasi di Jepara Koreksi Master Kalender 2024, Lembaga Falakiyah NU Jepara Pastikan Sesuai Perhitungan Siswi MA Nahdlatul Ulama Tengguli Sabet Harapan 2 Ajang Lomba Esai Se-Jateng dan DIY Garam : “Misi Suci” Yang Sering Terkapitalisasi!

Hujjah Aswaja · 13 Mei 2016 07:17 WIB ·

Sya’ban, Momen Tepat Jaga Tradisi NU dan Gembirakan Arwah


 Sya’ban, Momen Tepat Jaga Tradisi NU dan Gembirakan Arwah Perbesar

ZiarahKubur : salah satu tradisi warga Nahdlatul Ulama

ZiarahKubur : salah satu tradisi warga Nahdlatul Ulama untuk mengirim doa kepada ahli kubur

JEPARA- Bulan Sya’ban menjadi momentum yang tepat untuk menunjukkan dan membumikan tradisi Nahdlatul Ulama (NU). Oleh karenanya warga nahdliyin perlu mengingat dan melaksanakan tradisi-tradisi yang dilakukan di bulan tersebut. Hal itu sebagaimana yang disampaikan KH Akhirin Ali dalam khutbah Jumat (13/5) di masjid kampus Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara.

Sudah menjadi kebiasaan warga nahdliyin, saat Sya’ban menggelar upacara-upacara pengiriman doa untuk arwah. Kegiatan yang akrab dengan sebutan ruwahan itu dilakukan di hampir seluruh pelosok desa-desa tempat tinggal warga NU.

Kiai Akhirin Ali menjelaskan, di Bulan Sya’ban ini para ahli kubur menyambut gembira apabila mereka dikirimi sedekah oleh ahli warisnya. Bahkan para malaikat juga dengan senang hati mengirimkan sedekah ahli wari yang dikirimkan kepada ahli kubur. Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam kitab Washiyatul Musthafa.

Menurutnya, banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengirimkan sedekah kepada ahli kubur atau arwah kaum nahdliyin sebagai salah satu tradisi NU selama ini. Di antaranya menggelar kegiatan arwahan yang dilakukan di rumah masing-masing dengan mengundang kerabat dan sanak tetangga sekitar rumah. Ada juga yang menggelar kegiatan secara terorganisir, yakni arwahan massal dengan mengumpulkan sedekah warga di suatu kelompok permukiman kemudian dilakukan pembacaan tahlil dan doa bersama untuk para arwah. Tradisi itu kerap digelar saat Sya’ban.

“Bahkan sebagian masyarakat mengumpulkan dana sebagai sedekah bagi ahli kubur melalui mushala dan masjid. Cara itu lebih tepat untuk kemaslahatan umat, karena dana yang terkumpul akan digunakan untuk kemajuan tempat ibadah maupun kepentingan ummat”, tandas kiai yang juga menjabat dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Unisnu itu.

Lebih lanjut ia mengungkapkan tradisi-tradisi tersebut menjadi agenda rutinan warga nahdliyin. Ia juga membagi warga nahdliyin dari tiga aspek. NU dilihat sebagai jamiyah, NU sebagai jamaah dan NU sebagai jamiah. Kalau kita menemukan seseorang yang memiliki kartu anggota NU, maka itu adalah NU sebagai jamiyah (organisasi-red). Sedangkan kalau kita menjumpai seseorang yang mengerjakan amalan-amalan ciri khas NU, maka itu ialah NU sebagai jamaah. Terakhir, ketika kita menemui seseorang yang mengabdi di perguruan tinggi NU, itu adalah NU sebagai jaamiah.

Di pengujung penyampaian khotbah, Kiai Akhirin juga mengajak untuk senang dalam menyambut Bulan Suci Ramadan yang dalam waktu dekat akan tiba. Hal itu disampaikan sesuai dengan hadits Nabi Muhammad Saw, bahwa barang siapa yang ikut senang menyambut Bulan Ramadan, maka dia akan diharamkan masuk neraka. (az)

Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW, sebagai Ajang Kreativitas Kader IPNU-IPPNU Petekeyan

22 September 2023 - 10:11 WIB

Ngaji Thematik Maulid : Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW dan Komunikasi Massa

22 September 2023 - 04:16 WIB

Catatan Silaturahmi PCNU-MWCNU-PBNU Se-Eks Karisidenan Pati bersama KH Yahya Cholil Staquf

22 September 2023 - 01:17 WIB

Haul Sayyid Muhammad bin Syekh bin Abdurrahman bin Yahya, alias Mbah Daeng

22 September 2023 - 00:29 WIB

Ngaji Thematik Maulid : Salawat dan Pembentukan Peradaban Manusia

21 September 2023 - 01:28 WIB

Ilustrasi peradaban manusia.

Ngaji Thematik Maulid : Tuhan, Malaikat dan Kita Semua Bersalawat

20 September 2023 - 08:04 WIB

Tuhan, Malaikat dan Kita Semua Bersalawat
Trending di Hujjah Aswaja
%d blogger menyukai ini: