Menu

Mode Gelap
Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak Arafani, Mahasiswi UNISNU Sabet Prestasi di Lomba Esai Hari Santri Lakpesdam PWNU Jateng Pengajian Umum Gus Muwafiq, Sedekah Bumi Desa Tanjung Jepara

Kabar · 28 Nov 2017 10:10 WIB ·

Gus Muwafiq : Peringati Maulid Nabi Jangan “Sumaker”


 Gus Muwafiq : Peringati Maulid Nabi Jangan “Sumaker” Perbesar

Jepara – Memperingati maulid Nabi Muhammad SAW sama artinya dengan merayakan hari ulang tahun beliau. Sehingga momen special itu mestinya disajikan menu-menu makanan yang istimewa serta ubo rampe yang lainnya.
Hal itu dikemukakan KH Ahmad Muwafiq dalam Pengajian Maulid Nabi yang diselenggarakan oleh pengurus masjid Al Ikhlas desa Jambu kecamatan Mlonggo kabupaten Jepara, Selasa (21/11/2017) malam.
“Mauludan kok hanya begini. Jangan pelit-pelit. Ini namanya sumaker (sugeh macak kere/ kaya berlagak miskin, red),” sindirnya sontak disambut gelak tawa jamaah.
Kiai asal Jogja yang akrab disapa Gus Muwafiq itu menganalogikan maulid nabi dengan perayaan ulang tahun seorang anak. Menurutnya memperingati ultah seorang anak biasanya lebih meriah.
Sebab itu maulid Nabi paparnya harusnya tambah meriah. “Yang punya tumpeng keluarkan tumpengnya. Punya durian gantung di kanan kiri panggung. Bikin bendera uang agar yang datang tidak hanya orang tua saja,” usul Gus Muwafiq.
Dalam pengajian yang diawali dengan pembacaan maulid simtut durar oleh Habib Abu Bakar Assegaf itu dia membeberkan maulidnya orang Mlonggo Jepara jangan kalah dengan orang Jogja. Di sana tambahnya ada tumpeng raksasa.
Meski banyak orang yang nyinyir dengan maulidnya orang Jogja, kiai berambut gondrong itu meminta jamaah tidak perlu menggubrisnya. “Tumpeng saat dimakan dengan Allahumma bariklana berarti ini termasuk makanan yang berkah,” jelasnya.
Kiai yang fasih berbicara sejarah itu prihatin dengan kondisi masyarakat sekarang jika dengar ada peringatan maulid tidak bergegas datang. “Segera datang ketika ada maulid jangan malah menunggu diundang. Kita itu umat Nabi bukan sebagai Nabi. Jangan terbalik kang cara berpikirnya,” imbau Gus Muwafiq.
Memperingati maulid nabi adalah bentuk cinta umatnya kepada kekasih Allah. “Kita tunjukkan kita benar-benar cinta Nabi,” tuturnya lagi.
Dirinya menyontohkan sahabat Abu Bakar saat melihat Nabi sedang merenung ternyata sedih ditinggal istrinya. Abu Bakar dengan senang hati pun merelakan putrinya Aisyah untuk kanjeng Nabi. Sahabat Umar juga demikian sebagaimana dikatakan Gus Muwafiq juga siap merelekan Khafsah untuk baginda Nabi.
Kelak masih penuturannya jika bertemu Nabi tidak malu. Abu Bakar yang menyedekahkan onta diganjar gedung yang serba megah. Sahabat Umar dengan pedangnya yang siap menghadang musuh memperoleh keindahan taman surga.
“Orang Mlonggo (Jepara, red) dapat ayam tapi tidak ada kepala dan badan hanya suwiwi (sayap, red) saja. Sebab saat maulid Nabi hanya mengeluarkan sayap ayam,” candanya kepada jamaah pengajian Mlonggo.
Maka sekarang lanjutnya banyak hidup tak berkah. Memelihara ayam terserang flu burung, perajin ukir banyak yang gulung tikar. Salah satu penyebabnya tandas Gus Muwafiq saat maulid nabi tergolong orang yang pelit. “Maulidan nyumbang ayam tapi pincang. Nyumbang apel ya yang ada ularnya,” sindirnya lagi.
Untuk itu kepada jamaah, pengurus MWCNU Mlonggo dan PCNU Jepara dia berpesan, “Jadi umat Muhammad jangan pelit. Gini ini kalo tidak saya yang mengingatkan terus siapa?” (sm)

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.

Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak

6 Desember 2024 - 14:57 WIB

Arafani, Mahasiswi UNISNU Sabet Prestasi di Lomba Esai Hari Santri Lakpesdam PWNU Jateng

6 Desember 2024 - 14:16 WIB

“Thoriqoh Al Mu’tabaroh Itu Semuanya dari Nabi, yang Beda Hanya Faidnya” Pesan Kiai Masduqi Saat Manaqib Kubro, Istighotsah dan Temu Mursyid di Ponpes Mangunan

2 Desember 2024 - 18:01 WIB

Manaqib Kubro Idaroh Syu'biyah Jatman Kabupaten Jepara digelar di Ponpes An-nur Mangunan Tahunan Jepara, Minggu (1/12/2024)

Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-491, Prof KH. Said Aqil Siradj Ingatkan NU sebagai Benteng Akidah Aswaja

19 November 2024 - 02:00 WIB

Trending di Headline