Menu

Mode Gelap
Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025 Mahasiswa UNISNU Sabet 2 Emas, Perak dan Perunggu pada Indonesia Challenge Taekwondo Championship 2025 Kemenpora RI Jelajah Turots Nusantara akan Dimulai dari Masjid Menara Kudus Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

Kabar · 22 Okt 2022 14:35 WIB ·

Santri : Cerdas Ngaji Kehidupan 


 Santri : Cerdas Ngaji Kehidupan  Perbesar

Oleh Kiai Hisyam Zamroni*

Dampak kebijakan modernitas dunia, santri dikategorikan sekelompok “pelajar” yang identik dengan “kelompok tradisional” sehingga santri tidak masuk dalam kehidupan “layak” pada kebijakan modernitas di seluruh dunia termasuk kebijakan awal “pembangunan” di Indonesia. 

Pembangunan yang dimotori oleh para pemodal atau kapitalis-modern yang kemudian disebut dengan pendekatan “deveplopmentalisme” menjadikan “santri” sebagai orang “pinggiran” yang keberadaannya tidak masuk dalam “proyek” pembangunan sebagaimana “proyek modernitas” pembangunan di awal Indonesia pada masa orde baru. 

Proyek modernitas pembangunan orde baru mengharuskan program pembangunan apapun termasuk “corak agama”  di indonesia harus berlebel “modern”, parahnya saat itu  para pemikir indonesia  menganggap bahwa santri dimasukkan kategori “tradisional”  yang tentunya tidak memiliki akses proyek developmentalisme kapitalis sehingga santri menjadi orang yang terpinggirkan dan dipinggirkan. 

Dampak dari proyek ini, terjadi migrasi “intelektual tradisional” terpaksa dan dipaksa untuk “bermodern” sehingga tidak sedikit mereka “lompat pagar” bergeser dari pola pikir tradisional ke modern. 

Di sisi lain, justru terjadi penguatan orientasi positif para santri yang dianggap tradisional menjadi santri yang kuat dan mandiri dengan membuat “perlawanan tersembunyi” melalui peningkatan kapasitas intelektual yaitu bersekolah dan ngaji baik di dalam maupun luar negeri pada studi ilmu pengetahun non agama. Seperti pemikiran filsafat, antropologi, budaya, sains dan teknologi, pemikiran agama modern di dunia barat dan lain lain sampai mendapat  gelar master maupun doktor. 

Pendekatan “postcolonial” para santri di atas, menghasilkan generasi santri baru yang cerdas, kreatif dan inovatif yang sekarang ini mereka tidak hanya menjadi mentor di perguruan tinggi Islam negeri tapi juga di perguruan tinggi umum bahkan mampu menjadi “jangkar” ekonomi, teknologi, IT, pegawai di pemerintahan  maupun skill profesional lainnya. 

Pola pikir cerdas santri dalam menghadapi tantangan realitas sosial yang terus bergerak dari waktu ke waktu dan dari zaman ke zaman memiliki kaidahnya sendiri yaitu al muhafadzotu ala qodimissholih wal akhdu bil jadidil ashlah. 

Kaidah di atas merupakan “nilai” yang hidup, tumbuh, berkembang  dan menjadi manhaj untuk terus dijadikan pendekatan dalam  menganalisis realitas sosial yang berkembang sehingga santri tidak akan pernah kering dan kekurangan solusi dalam menghadapi situasi yang terjadi dalam kehidupan sehari hari.

Bahkan menghadapi perubahan dunia sekalipun baik secara evolusi maupun revolusi. Konsekuensinya santri adalah memiliki daya elastis dalam setiap langkah dan visi misi yang akan  dituju. 

Selamat Merayakan Hari Santri Nasional 2022. Kita adalah Santri, bergerak bersama, kita bisa !!!

  • Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara
Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025

7 Juli 2025 - 19:58 WIB

Mahasiswa UNISNU Sabet 2 Emas, Perak dan Perunggu pada Indonesia Challenge Taekwondo Championship 2025 Kemenpora RI

6 Juli 2025 - 13:14 WIB

Jelajah Turots Nusantara akan Dimulai dari Masjid Menara Kudus

5 Juli 2025 - 17:39 WIB

Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader

30 Juni 2025 - 20:50 WIB

Suasana Workshop Public Speaking Muslimat NU Jepara yang digelar di Mutia Vie Cafe & Resto, Senenan, Tahunan, Jepara, Sabtu (28/6/2025).

Ranting NU Demangan Catatkan Sejarah, Lantik Tiga Banom Sekaligus dalam Acara Lailatul Ijtima’

27 Juni 2025 - 11:45 WIB

NASAB SYAIKH ABDUL HAMID KUDUS CUCU KHATHIB MASJID AL-AQSHA MENARA KUDUS

19 Juni 2025 - 12:45 WIB

Trending di Headline