nujepara.or.id – Pelantikan Pengurus Ranting IPNU – IPPNU Ranting Desa Banjaragung periode 2024-2026 dilaksanakan Jumat (31/5) malam. Bertempat di Masjid Baitul Muttaqin Dukuh Dawungsari bersamaan dengan kegiatan Lailatul Ijtima’ Nahdlatul Ulama.
Lantunan kasidah shalawat nabi menggema di serambi masjid. Tepat pada pukul 20.00 WIB acara dimulai. Lantunan kalam Ilahi dan pembacaan istighosah menjadi rangkaian yang acara yang pertama. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu: Indonesia Raya, Subbanul Wathon, Mars IPNU-IPPNU.
Dalam prosesi pelantikan, satu persatu pengurus dipanggil sesuai dengan surat Keputusan organisasi. Jajaran pengurus IPNU yang pertama, dilanjutkan dengan IPPNU. Setelah pelantikan para pengurus meminta restu dari para sesepuh yang hadir.
Rekan Ahmad Wahyu Nurul Amin ketua IPNU dan rekanita Nailis Sa’adah Mutasyabiha ketua IPPNU tampak optimis mengajak rekan pengurus lainnya untuk memohon restu kepada para sesepuh.
Tampak hadir jajaran pengurus MWCNU Bangsri, NU Ranting Banjaragung beserta lembaga, dan jajaran Banom NU mulai dari Muslimat, Fatayat, serta Ansor. Selain itu, masyarakat setempat juga tampak memenuhi halaman masjid.
Dalam sambutannya, Ketua MWCNU Bangsri Kiai Ihsan, S.Ag menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya pelantikan tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan malam ini,” katanya.
Kegiatan IPNU-IPPNU, lanjutnya, ke depan harus fokus pada kaderisasi.
“Waktu kalian hanya dua tahun. Manfaatkan untuk fokus kaderisasi. Jaga komunikasi. Tidak perlu memikirkan dana dari mana. Biarkan dipikirkan yang lain,” tegasnya dengan disambut suara aplaus dari para jamaah.
Kiai Ihsan sangat optimis dengan proses kaderisasi yang ada di Ranting Banjaragung.
“Malam ini semua pengurus NU dan Banom kompak untuk mendukung adik-adik IPNU-IPPNU. Mereka adalah NU di masa depan,” pungkasnya.
Usai rangkaian pelantikan dan sambutan, acara dilanjutkan dengan kajian rutin yang dikemas dalam Lailatul Ijtima’.
Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap 35 hari sekali atau selapan. Lailatul Ijtima’ini dilakukan secara bergantian dari satu masjid ke masjid yang lainnya di wilayah Banjaragung, Bangsri. (Dalhar)