JEPARA – Sebanyak 10 finalis lomba menulis kalangan santri dan pelajar sekolah menengah atas mempresentasikan argumentasi karyanya di depan dewan juri di lantai 2 gedung NU Jepara, Rabu (23/3). Satu persatu dari mereka selama 15 menit mempresnetasikan karyanya, sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan tajam dari dewan juri.
Lomba menulis yang dalam babak penilaian peserta wajib mempresentasikan itu bagian dari rangkaian kegiatan Hari Lahir ke-93 NU yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jepara. Lomba menulis santri diselenggarakan Lembaga Ta’lif wa an Nasyr (LTN) bersama Lembaga Bahtsul Masail (LBM), Lakpesdam NU, serta Rabithah Maahid al Islamiyah (RMI) NU Jepara.
Final kegiatan llomba menulis tersebut dibuka Wakil Ketua PCNU Hisyam Zamroni mewakili Ketua Tanfidziyah KH Hayatun Abdullah Hadziq. Hadir juga dalam pembukaan Sekretaris PCNU Ulul Abshor dan Ketua LBM Muhammad Nashrullah Huda, Ketua LTN Muhammadun Sanomae dan Ketua RMI Rosyif Arwani. Dua dewan juri yang menguji dan menilai peserta adalah Syaiful Mustaqim dan Azas Riyadi. Pemenang lomba tersebut akan diumumkan di www.nujepara.or.id.
Hisyam Zamroni saat memberikan sabutan pembukaan lomba mengatakan, lomba menulis ini digelar untuk mendorong para pelajar dan santri untuk terus menguji kreaativitasnya melalui menulis. NU, kata dia mendorong generasi muda untuk membudayakan tradisi menulis. “Saat ini banyak fasilitas dan media. Referensi juga banyak. NU Jepara mendorong para pelajar dan santri mentradisikan budaya menulis. Tidak hanya bahasa tutur. Ide-ide segar anak-anak muda bisa dituanngkan dalam bentuk tulisan karena itu akan memperkaya khazanah ide dan jejaknya bisa terbaca di masa mendatang,” kata Hisyam. (ms)