Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Ansor · 2 Sep 2018 03:15 WIB ·

Apel Kebangsaan: Jepara Bumi Aswaja Bukan “Khilafah”


 Apel Kebangsaan: Jepara Bumi Aswaja Bukan “Khilafah” Perbesar

 
Jepara – PC GP Ansor Kabupaten Jepara menyelenggarakan Apel Kebangsaan dan Doa Bersama 5000 Ansor Banser Se-Jepara yang berlangsung di Lapangan Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, Sabtu siang (1/9/2018) kemarin.
Dalam apel yang diikuti ribuan Ansor – Banser se-Kabupaten Jepara ini juga diikuti Pengurus PCNU, MWCNU, Banom NU, Koramil serta Polsek setempat.
Ketua PC GP Ansor Jepara, H. Syamsul Anwar bertindak inspektur apel. Dalam amanatnya dia menyatakan Jepara kondusif adalah harga mati pengabdian Ansor Jepara kepada masyarakat luas.
Ansor katanya tidak diam jika potensi merusak kerukunan terjadi di Jepara.
“Saya tegaskan, Ansor tidak pernah membubarkan pengajian, seminar atau bentuk pertemuan majelis belajar lainnya. Justru Ansor selalu menginisiasi digelarnya pengajian dengan perangkatnya, Rijalul Ansor,” tandas Syamsul.
Mereka yang menuduh Banser membubarkan pengajian adalah kelompok yang tidak berpikir persatuan. Mereka tidak berpikir bagaimana mengamankan masyarakat dari potensi kerusakan sosial dan politik yang memecah belah NKRI.
Dilanjutkan dalam amanatnya, Ansor-Banser justru menyelamatkan pengajian agar berjalan lancar dan tertib.
“Berpikirlah dewasa “Gereja saja dijaga, apalagi pengajian”. Tapi Ansor-Banser siap siaga jika ada potensi simbol gerakan radikalisme agama masuk wilayah damai seperti di Jepara,” tambahnya.
Pihaknya menegaskan kepada semua kader  dan masyarakat luas, bumi Kartini Jepara adalah bumi aswaja. Bumi tempat disemayamkannya 500 lebih makam auliya’ yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Karenanya, kami tidak rela jika ada simbol-simbol atau lambang bendera ormas terlarang masuk ke Bumi Kartini, mengotori Bumi Kartini dengan ideologi yang sudah dilarang pemerintah, khilafah. Bumi Kartini bukan bumi khilafah. Bumi Kartini adalah bumi aswaja Nusantara,” tandasnya.
Dengan dalih apapun, dengan menunggangi pembicara siapapun, idelogi khilafah tidak pernah bisa direlakan tumbuh subur oleh Ansor-Banser Jepara.
“Kami tidak pernah menolak pendakwah dan pembicara dari manapun, dengan syarat mereka tidak membawa bendera khilafah serta tidak memprovokasi masyarakat Jepara dengan amaliyah-amaliyah furu’iyyah yang harusnya tetap dihormati.”
Apel Ansor Banser Jepara ini bukan ancaman bagi siapapun.
Apel ini juga bukan unjuk rasa, tapi bagian dari komitmen Ansor-Banser Jepara yang tetap berkontribusi membantu pihak keamanan, baik polisi maupun TNI, untuk menjaga Jepara tetap kondusif, aman, amin, sejahtera.
“Kami tidak ingin Jepara diusik hanya karena ada satu dua orang yang tidak peduli atas keresahan kami sebagai warga negara yang baik. Pengalaman tragedi Dongos 20 tahun lalu cukup menjadi peringatan agar warga Jepara terus menjaga kerukunan dan kedamaian,” pungkasnya.
Adapun sederet kegiatan yang berlangsung siang hingga sore tersebut di antaranya menyanyikan lagu Indonesia Raya; mars; ya lal wathan, yel-yel, doa bersama dan istighatsah dipimpin Masrukin serta orasi kebangsaan oleh Abdul Wahab koordinator Forum Aswaja Nusantara (FAN).
Di samping itu, ada yang menarik pula di event ini, yakni Bagana dengan dibantu CBP – KKP Jepara melakukan bersih-bersih sampah setelah  kegiatan rampung. (ip)
 
Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

IPNU-IPPNU Ranting Pekalongan Gelar Festival Rebana Tradisional Ke- 2, Ini Daftar Juaranya

11 Januari 2025 - 23:52 WIB

Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini

8 Januari 2025 - 06:11 WIB

Logo Harlah Ke-102 NU.

Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya

31 Desember 2024 - 07:14 WIB

ILUSTRASI proses rukyat untuk menentukan awal bulan Rajab.

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.

Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak

6 Desember 2024 - 14:57 WIB

Trending di Kabar