nujepara.or.id – Puncak Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur.
Acara resepsi Harlah 100 Tahun NU ini akan berlangsung 24 jam mulai Selasa (7/2/2023) pukul 00.00 WIB hingga Rabu (8/2/2023) pukul 00.00 WIB.
Warga NU atau Nahdliyin bisa menyemarakkan harlah satu abad NU dengan beragam cara. Mulai datang langsung ke Stadion Gelora Delta Sidoarjo atau dengan memasang Twibbon di media sosial masing-masing.
Berikut ini link Twibbon Harlah 1 Abad NU 2023:
https://www.twibbonize.com/nu1abad2023
https://www.twibbonize.com/banggajadinahdliyin
https://www.twibbonize.com/nusatuabadistimewa
https://www.twibbonize.com/twibbonmaulidnabi1444
https://www.twibbonize.com/menjadibagian1abadnu
https://www.twibbonize.com/sukarukunsatuabadnu
https://www.twibbonize.com/nuistimewa
Cara membuat twibbon Harlah 1 Abad NU
Membuat twibbon harlah NU 2023 cukup mudah, yakni:
1. Kunjungi salah satu link yang tersedia di atas
2. Kemudian ketuk (klik) opsi “Choose Photo/Pilih Foto” untuk menentukan foto mana yang hendak digunakan pada template Twibbon
3. Sesuaikan ukuran dan posisi foto dengan cara menggeser atau zoom in/out foto pada area yang tersedia di Twibbon
4. Jika foto sudah pas, klik Crop.
5. Lalu, klik Download/Unduh Foto untuk mengunduh Twibbon yang sudah diedit
Twibbon yang sudah diunduh bisa dipajang atau dibagikan di media sosial, misalnya WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, dan sebagainya.
Sementara itu, Rais ‘Aam PBNU KH Miftahul Akhyar mengajak seluruh pengurus NU untuk menyatukan hati dan langkah sebagai bentuk persiapan khidmah di abad kedua secara lebih baik.
“Mari kita songsong masa depan Nahdlatul ulama yang gemilang di masa depan,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, Jawa Timur itu.
Rais ‘Aam menegaskan agar para pengurus dapat mengedepankan budaya tabayun dalam kepengurusan sehingga marwah jamiyah NU dapat terjaga dengan baik.
“Kita kedepankan tabayun dan saling menasehati dalam kebenaran dan kebaikan. Serta menghindarkan diri dari penyampaian aspirasi melalui saluran yang tidak patut dan dapat menurunkan marwah jamiyah diniyah ijtimaiyah yang kita cintai ini,” tandas Kiai Miftach. (*)