nujepara.or.id – Pengurus Cabang Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PC LKKNU ) Kabupaten Jepara periode 2022-2026 melaksanakan Rakercab kedua sekaligus Halal bi Halal yang dilaksanakan di Majelis Dadapan di kediaman Habib Sholeh Al Jufri Kecamatan Nalumsari.
Kegiatan Rakercab merupakan program rutin yang telah disepakati oleh LKK PCNU bersama LKK MWC NU se-Kabupaten Jepara tiap enam bulan sekali. Kegiatan Rakercab kedua ini berbarengan dengan Halal bi Halal karena jatuh pada bulan Syawal 1444 H.
Kegiatan Rakercab kedua dan Halal bi Halal 1444 H dihadiri 14 MWC se-Kabupaten Jepara. Khusus untuk Halal bi Halal juga dihadiri undangan khusus dari MWC NU Kecamatan Nalumsari, PAC Muslimat, Fatayat, GP Anshor dan IPNU IPPNU Nalumsari, serta Bu Nyai Siroh dari PP Amsilati.
Kegiatan Rakercab kedua dan Halal bi Halal LKK PCNU Jepara yang dihadiri 120 orang ini berjalan lebih semangat dengan bacaan sholawat yang dilantunkan Bu Nyai Siroh. Suasana lebih hidup karena peserta ikut melantunkan sholawat dan puji-pujian untuk Baginda Rasululloh SAW tersebut.
Ketua LKK PCNU Jepara Sri Hana berharap Halal bi Halal hendaknya bukan hanya Kegiatan formalitas yang sudah menjadi tradisi di Tanah Air. Namun kegiatan halal bi halal juga diharapkan benar benar bisa menjadi pengurai benang kusut baik dalam hubungan pribadi maupun dalam hubungan berorganisasi.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan tentang program khusus dari PBNU yang baru saja diluncurkan pada bulan Ramadhan 1444 H yakni Gerakan Keluarga Mashlahah NU (GKMNU ).
Terkait program GKMNU, PBNU telah melantik satuan tugas (Satgas) di tingkat pusat. Dan nantinya juga akan diikuti pembentukan Satgas GKMNU tingkat provinsi, cabang, majlis wakil cabang (kecamatan) hingga tingkat ranting yang ada di desa atau kelurahan.
“Pembentukan Satgas ini langsung dibentuk dari pusat, dan diambilkan dari beberapa perangkat NU yang ada berdasarkan hasil seleksi,” kata Sri Hana.
Selain itu ia juga menyinggung tentang program besar PCNU Jepara yakni pendirian Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) di Kecamatan Pecangaan. Menurutnya, meski semua pengurus telah berpartisipasi melalui banom/lembaga yang ada, namun sebagai salah satu perangkat NU, pengurus LKKNU Jepara tetap mempunyai kewajiban mensukseskan program besar tersebut.
Agenda raker kedua ini, laporan proges program yang telah dicanangkan dan juga sekaligus menyampaikan rencana program untuk enam bulan mendatang.
“Alhamdulillah program-program yang sudah direncanakan telah terlaksana dengan baik. Untuk progam dan kegiatan enam bulan ke depan LKKPCNU mengemasnya dalam bingkai “Warung Keluarga Mashlahah”. Semoga juga bisa berjalan lancar,” harapnya.
Progam Warung Keluarga Mashlahah dikemas sebagai media konseling keluarga di bidang kesehatan, ekonomi, spiritual dan hukum. Warga NU atau masyarakat Jepara pada umumnya bisa memaksimalkan progam Warung Keluarga Mashlahah jika ada masalah dengan kehidupan anggota keluarganya.
“LKKNU akan selalu hadir dan siap berkontribusi positif untuk keluarga di Jepara,” tandasnya.