Menu

Mode Gelap
Visiting Lecturer di Negeri Tirai Bambu, Aprilia Wakili UNISNU Jepara Kenalkan Wisata Bahari Indonesia Dosen UNISNU Jepara Raih Gelar Doktor, Usung Akuntabilitas Keuangan Berlandaskan Pemikiran Al-Farabi PPG UNISNU Gelar Bimtek Uji Kompetensi Penguji, Warek 3: Profesional dan Kualitas Guru Harus Kita Tingkatkan Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025 Mahasiswa UNISNU Sabet 2 Emas, Perak dan Perunggu pada Indonesia Challenge Taekwondo Championship 2025 Kemenpora RI

Kabar · 8 Jun 2023 05:25 WIB ·

PAC GP Ansor Nalumsari Sosialisasikan Tantangan Kebangsaan


 PAC GP Ansor Nalumsari Sosialisasikan Tantangan Kebangsaan Perbesar

nujepara.or.id –Memasuki tahun politik jelang Pemilu 2024, kesadaran tentang tantangan kebangsaan menjadi penting bagi kader GP Ansor. Kesadaran itulah yang memengaruhi diselenggarakannya sosialisasi tantangan kebangsaan pada Sabtu (3/6/2023).

Acara yang dikoordinasi oleh Ketua bidang ideologi dan pengkaderan itu, diadakan di Gedung MWCNU Nalumsari. Sekitar seratus orang hadir dari perwakilan pengurus ranting GP Ansor se-Nalumsari, para komandan Satkorkel, serta delegasi banom IPNU-IPPNU Nalumsari.

“Tantangan kebangsaan tidak hanya dilihat dari musuh dalam peperangan, tapi yang lebih berbahaya adalah tantangan dari bangsa Indonesia sendiri. Konflik sosial akibat perbedaan pilihan politik, perbedaan agama serta ideologi, termasuk kampanye hitam melalui internet”, demikian pengantar dari Sahabat Yusrul Wafa, ketua pengkaderan dan ideologi.

Pembahasan yang hangat sejak Pemilu 2014 dan 2019 adalah politik identitas dan wacana radikalisme. Akan tetapi, kedua isu itu seolah hanya menjadi strategi pembedaan antara kawan dan lawan. Masing-masing pihak dalam kontestasi politik di Indonesia, cenderung bermain labelisasi untuk memunculkan diferensiasi atau perbedaan dalam politik.

Secara terpisah, pemerhati politik identitas   dan lulusan doktoral UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Muh Khamdan menyampaikan bahwa hal terpenting untuk bekal kader GP Ansor menghadapi tantangan politik ke depan adalah literasi digital di bidang politik.

Literasi digital itu mencakup empat hal utama. Pertama, kecakapan digital menyangkut kemampuan mengoperasikan hardware dan software serta piranti digital. Kedua, etika digital yang menyangkut nilai-nilai yang mesti dijaga dalam pemanfaatan sejumlah aplikasi digital. Ketiga, budaya digital yang menyangkut penerapan moralitas dalam komunikasi serta bertransaksi digital. Keempat, keamanan digital yang berkaitan pada antisipasi kebocoran data, penipuan, dan segala pelanggaran hukum di dalamnya. Demikian penjelasan tertulis Muh Khamdan, doktor studi perdamaian yang intens pada literasi digital politik.

Sosialisasi kebangsaan oleh PAC GP Ansor Nalumsari merupakan keynote bagi para kader sebelum pengukuhan Satkoryon dan kelengkapan Departemen-Departemen pada kepengurusan baru di periode 2023-2025 ke depan. @Shofa

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

JADWAL Hari Santri Nasional 2025 di Jepara, Ada Muktamar Ilmu, Tanam Mangrove Hingga Santri Award

9 Oktober 2025 - 09:33 WIB

Ini Agenda Hari Santri Nasional di Desa Tahunan yang Wajib Kamu Ketahui

9 Oktober 2025 - 09:07 WIB

Visiting Lecturer di Negeri Tirai Bambu, Aprilia Wakili UNISNU Jepara Kenalkan Wisata Bahari Indonesia

25 September 2025 - 15:27 WIB

Dosen UNISNU Jepara Raih Gelar Doktor, Usung Akuntabilitas Keuangan Berlandaskan Pemikiran Al-Farabi

25 September 2025 - 11:14 WIB

PPG UNISNU Gelar Bimtek Uji Kompetensi Penguji, Warek 3: Profesional dan Kualitas Guru Harus Kita Tingkatkan

25 September 2025 - 10:45 WIB

Tak Punya Lapangan, Warga Perum Kuwasharjo Gelar Upacara di Pos Ronda

18 Agustus 2025 - 07:31 WIB

Trending di Kabar