Menu

Mode Gelap
Langkah Pencegahan Perundungan dan Kekerasan di Sekolah, Dosen PGSD UNISNU Jepara Gelar Workshop UNISNU Gelar ECoBESC 2024, Rektor : “Transformasi Ekonomi Digital menawarkan Peluang Besar bagi Generasi Muda” Rawon Ansor Tahunan Serius Perkuat Kaderisasi dan Penguatan Kemandirian Ekonomi Kader Hari Santri Nasional 2024, Ini Pesan dan Harapan Rais Syuriah PCNU Hingga Pj Bupati Jepara  Baznas Jepara Salurkan 400 Paket Sembako untuk Cegah Stunting

Kabar · 28 Des 2019 03:08 WIB ·

Mahasiswa Syariah Unisnu Gelar Pengamatan Gerhana Matahari


 Mahasiswa Syariah Unisnu Gelar Pengamatan Gerhana Matahari Perbesar

Dosen Ilmu Falak, Hudi bersama mahasiswi sedang mengamati terjadinya gerhana matahari.

nujepara.or.id – Puluhan mahasiswa dan masyarakat melaksanakan pengamatan gerhana matahari sabit di halaman Masjid Agung Baitul Makmur Kabupaten Jepara pada Kamis (26/12/2019).

Gerhana matahari yang terjadi di Kabupaten Jepara, bukan gerhana matahari cincin. Melainkan gerhana matahari sabit. Sebab, matahari tertutup 76,8 persen.

Dosen Falak Unisnu Jepara, Hudi mengatakan lima teropong disiapkan untuk mengamati gerhana matahari kali ini. Gerhana matahari dimulai Pukul 10.58 WIB. Puncak gerhana matahari terjadi pada pukul 12.46 WIB.

“Matahari tertutup 76,8 persen. Gerhana akan berakhir pada pukul 14.34 WIB,” ujar Hudi di sela-sela pengamatan.

Lima teropong yang digunakan, yaitu satu teropong digital yang dikoneksikan ke layar lebar. Sehingga masyarakat yang tidak berkesempatan melakukan pengamatan dari teropong dapat melihat proses gerhana matahari.

“Empat teropong manual digunakan untuk pengamatan. Satu yang digital kami sambungkan ke layar. Ini bagian dari usaha kami memberikan edukasi kepada masyarakat tentang proses gerhana matahari,” kata Hudi.

Salah satu mahasiswi Unisnu dan ketua LKIF yang turut melakukan pengamatan, Rani Fitriani, mengungkapkan pengamatan dilakukan mulai pukul 10.00 WIB. Empat teleskop yang disediakan diarahkan ke ufuk timur. Pengamatan secara manual juga dilakukan dengan menggunakan filter film.

“Terus juga menggunakan topeng mainan anak-anak, tapi di lubang mata dibei filter karena kalau langsung melihat ke arah matahari tanpa filter bisa merusak mata,” pungkas Mega. (misbah)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-491, Prof KH. Said Aqil Siradj Ingatkan NU sebagai Benteng Akidah Aswaja

19 November 2024 - 02:00 WIB

Langkah Pencegahan Perundungan dan Kekerasan di Sekolah, Dosen PGSD UNISNU Jepara Gelar Workshop

12 November 2024 - 11:46 WIB

Diskusi Pahlawan Jaman Now, Pemdes Tahunan Gandeng Jaringan GUSDURian

10 November 2024 - 20:44 WIB

UNISNU Gelar ECoBESC 2024, Rektor : “Transformasi Ekonomi Digital menawarkan Peluang Besar bagi Generasi Muda”

30 Oktober 2024 - 12:48 WIB

Rawon Ansor Tahunan Serius Perkuat Kaderisasi dan Penguatan Kemandirian Ekonomi Kader

30 Oktober 2024 - 10:21 WIB

Waket Bidang Pengkaderan PC GP Ansor Jepara 2017-2021 Muhammad Jauharuddin saat mengisi idaroh rutinan Rabu Kliwon (Rawon) PAC Ansor Tahunan yang digelar di Gedung NU Desa Tegalsambi, Selasa (29/10/2024).

Hari Santri Nasional 2024, Ini Pesan dan Harapan Rais Syuriah PCNU Hingga Pj Bupati Jepara 

22 Oktober 2024 - 18:51 WIB

Rais Syuriah PCNU Jepara KH Khayatun Abdullah Hadziq menerima tumpeng dari Pj Bupati Jepara H Edy Supriyanta saat resepsi Hari Santri Nasional 2024 yang digelar di Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (22/10/2024).
Trending di Kabar