Menu

Mode Gelap
Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ Bingung?? Mana Dulu, Aqiqah atau Kurban Dulu, Atau Bersamaan dengan Satu Kambing? PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan, Kini Lebih Modern Pengurus Ranting NU Lebak Resmi Dilantik, Komitmen Khidmah lanjutkan Perjuangan

Interaktif Ramadan · 20 Apr 2023 02:56 WIB ·

Ngaji Tematik Ramadhan: Iman-ku, Iman-mu dan Iman Kita 


 Ngaji Tematik Ramadhan: Iman-ku, Iman-mu dan Iman Kita  Perbesar

Oleh Kiai Hisyam Zamroni*

nujepara.or.id – Keimanan bukan sesuatu yang “pasif” atau “mabni”. Olehnya keimanan harus diimplementasikan dalam “perilaku” yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana Sabda Rosulullah SAW:  “La yu’minu ahadukum hatta yuhibba liakhihi ma  yuhibbu linafsihi.” 

Konteks hadits di atas, memberikan apresiasi kepada kita bahwa other- love is self- love. Mencintai orang lain, baik seagama maupun tidak seagama, -berarti sama persis mencintai diri sendiri yang terbingkai dalam keimanan. Atau dengan kata lain iman-ku, iman-mu dan iman kita semua. 

Dari sana menunjukkan bahwa Rosulullah SAW menanamkan kepada umatnya bahkan kepada seluruh umat manusia tentang “teologi kemanusian” artinya bahwa keyakinan memiliki daya dorong yang kuat bahkan “harus” untuk bisa diwujudkan misi  kemanusian yaitu “persaudaraan dunia” yang  lintas batas pribadi, agama, suku, ras, bangsa dan negara.

Sentuhan awal yang ditawarkan dan dibentuk dalam hal ini adalah terletak pada “interaksi self and other” yaitu antar pribadi atau  personal  by personal, nafs lin nafs. 

Nah, setidaknya kita harus berfikir ulang, kadang kala kita dengan tanpa merasa “bersalah” seakan-akan  merasa “keimanan” kita ini yang  “paling iman” sendiri”.

Padahal justru pikiran seperti ini bisa “mencederai” keimanan  kita sendiri karena memiliki dua “kegagalan” paham, pertama; merasa paling benar berimannya dan kedua: mencederai implementasi keimanan yaitu mencintai saudaranya adalah harus seperti mencintai dirinya sendiri.

Kita memang harus banyak introspeksi diri atau bahasa populer agamanya muhasabah dan beristighfar.

Kemanusian “orang lain”  adalah juga  kemanusian “kita’. Olehnya jangan mencederai kemanusian orang lain karena dengan itu sama saja dengan mencederai kemanusian diri kita sendiri.

Semoga Gusti Allah SWT memberikan sifat asah asuh dan asih kepada diri kita dan kepada orang lain. Aamiin Aamiin Aamiin

*Sekretaris Pengurus Syu’biyah Jatman Jepara

Artikel ini telah dibaca 55 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri

2 Juni 2025 - 15:58 WIB

Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ

1 Juni 2025 - 12:15 WIB

Salah seorang peserta lomba vocal anak Muslimat NU menunjukkan kemampuan terbaiknya saat kegiatan Lomba PAUD dan TPQ yang digelar YPMNU Cabang Jepara, Sabtu (31/5/2025).

PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan, Kini Lebih Modern

31 Mei 2025 - 12:17 WIB

Pengurus Ranting NU Lebak Resmi Dilantik, Komitmen Khidmah lanjutkan Perjuangan

27 Mei 2025 - 22:20 WIB

Buka Peluang Kemitraan, KBRI Riyadh Jalin Kerjasama dengan UNISNU di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

27 Mei 2025 - 22:11 WIB

LOGIKA-SUFI BILANG: “IQTIFAAN-BIL-JATMAN NU!” 

13 Mei 2025 - 06:31 WIB

JATMAN
Trending di Kabar