Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Hujjah Aswaja · 26 Sep 2023 01:15 WIB ·

Ngaji Thematik Maulid : Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW dan “Interpersonal Care”


 Ngaji Thematik Maulid : Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW dan “Interpersonal Care” Perbesar

Oleh : Kiai Hisyam Zamroni

nujepara.or.id – Agama, disamping dipahami melalui teks wahyu, juga bisa dipahami melalui prilaku sosial pemeluk-pemeluknya. sebagaimana al Qur’an menggambarkannya;

“Laqod kana lakum fi Rosulillahi uswatun hasanatun…. Ila akhirihi”

Prilaku keberagamaan seseorang menjadi penting sebagai “tanda” mencari “sisik melik” sebuah “definisi” agama bahkan menjadi “tanda” apakah agama tersebut mampu menjawab tantangan dan problematika sosial, hukum, ekonomi, politik dan lain lain yang perkembangannya sangat pesat.

Sejarah telah membuktikan bahwa “agama” di satu sisi bisa menjadi “pengekang” kemajuan, di sisi lain “agama” mampu mendorong menjadi sebuah kekuatan inovasi dan pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

Nah, sekarang bisa dilihat, banyaknya orang memahami agama justru “mundur” jauh ke belakang yaitu mundur ke masa “pra-agama” yang “gelap-gulita” sehingga kembali menjadi manusia manusia “primitif” yang kemudian seakan akan itu adalah sebagai “ajaran agama” yaitu menafikan relasi sosial yang santun, lembut dan menafikan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Olehnya, konsep “uswatun hasanah” yang menjadi ciri “interpersonal care” Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW menjadi penting dalam rangka melihat secara utuh bahwa “pribadi” yang mempunyai keteladanan baik berupa prilaku sosial yang baik, prestasi, inovasi dan kreatifitas yang didalam al Qur’an disebut “amal sholih”, “ahsanu amala” dan “ahsanu taqwim” menjadi salah satu nilai dan gambaran bahwa “agama” tidak menjadikan manusia stagnan, jumud atau “mabni” melainkan menjadikan manusia berkembang dan berubah, responsif dan maju atau “mu’rob”.

Hal yang penting dipahami sekarang ini bahwa orang menilai dan mendefinisikan “agama” boleh jadi salah satu yang menjadi sampel dan tolok ukurnya adalah pada pola pikir dan prilaku orang orang beragama dalam kehidupannya sehari hari.

Semoga Gusti Allah SWT menganugrahkan kepada diri kita prilaku prilaku yang baik dan terbaik untuk kemanfaatan bagi sesama. Aamiin Aamiin Aamiin.

Artikel ini telah dibaca 56 kali

Baca Lainnya

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.

Semangat Kepahlawanan dan Jiwa Altruisme Sosial

8 November 2024 - 15:47 WIB

Ilustrasi pejuang perempuan.

MWC NU Tahunan Serukan Jaga Kondusifitas Selama Pilkada

2 November 2024 - 13:32 WIB

Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Tahunan Jepara KH. Ali Masykur menyerukan agar tetap menjaga kondusivitas selama proses Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) pada 27 Nopember 2024.

YPMNU Jepara Adakan Simulasi Manasik Haji

1 November 2024 - 20:32 WIB

Pengurus Yayasan Pendidikan Muslimat NU cabang Jepara menyelenggarakan Simulasi Manasik Haji.

Jagong Ngayeng di Hari Sumpah Pemuda

28 Oktober 2024 - 06:58 WIB

Ilustrasi Sumpah Pemuda

Romantisnya Hubungan NU dan Ba’alawi di Jepara, Pondasinya Dibangun Keturunan Habib Pengikut Pangeran Diponegoro

15 Agustus 2024 - 01:53 WIB

Katib Syuriah PCNU Jepara Kiai M Nasrullah Huda, Sekretaris Tanfidziyah PCNU Jepara Kiai Ahmad Sahil berfoto bersama dengan Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Nalumsari periode 2023 - 2028, Kiai Nurkhan dan Habib Sholeh usai kegiatan konferensi yang digelar Sabtu (18/2/2023).
Trending di Hujjah Aswaja