Menu

Mode Gelap
Langkah Pencegahan Perundungan dan Kekerasan di Sekolah, Dosen PGSD UNISNU Jepara Gelar Workshop UNISNU Gelar ECoBESC 2024, Rektor : “Transformasi Ekonomi Digital menawarkan Peluang Besar bagi Generasi Muda” Rawon Ansor Tahunan Serius Perkuat Kaderisasi dan Penguatan Kemandirian Ekonomi Kader Hari Santri Nasional 2024, Ini Pesan dan Harapan Rais Syuriah PCNU Hingga Pj Bupati Jepara  Baznas Jepara Salurkan 400 Paket Sembako untuk Cegah Stunting

Kabar · 26 Sep 2016 12:26 WIB ·

Pemuda Mesti Aktif di Proses Penganggaran Desa


 Pemuda Mesti Aktif di Proses Penganggaran Desa Perbesar

JEPARA – Untuk mendorong partisipasi warga khususnya pemuda dibidang penganggaran, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Jepara mengadakan pelatihan perencanaan dan pengaggaran desa inklusif, di ruang serbaguna DPRD Jepara, baru-baru ini. Pelatihan itu membekali pemuda agar paham dan terlibat aktif dalam perencanaan penganggaran di desa.

Pelatihan ini diikuti oleh beberapa elemen pemuda, yaitu kader peduli desa, IPNU/ IPPNU, PMII, Fatayat, dan lain-lain. Para pemuda diharapkan mau kembali melihat desa sebagai lahan untuk belajar sekaligus mengabdi, serta mau terlibat dalam proses-proses krusial dalam membangun desa, khususnya di bidang penganggaran. Nur Rohmad, project officer proggram peduli dari LakpesdamNU, Senin (26/9) menatakan, hal itu harus ditunjang dengan kemampuan teknis yang memadai untuk berpartisipasi serta mendorong anggaran supaya inklusif. Anggaran yang mencerminkan terakomodirnya berbagai kepentingan dan tidak mendiskriminasi kaum-kaum minoritas, baik minoritas secara sosial, ekonomi, keyakinan, politik, budaya dan lain-lainnya. “Setiap warga desa terlepas apapun latar belakngnya mempunyai hak yang sama untuk ikut dalam proses pembangunan di desa,” kata dia.

PELATIHAN: Para peserta saat mengikuti pelatihan perencanaan penganggaran yang diselenggarakan Lakpesdam NU di DPRD Jepara, baru-baru ini.

PELATIHAN: Para peserta saat mengikuti pelatihan perencanaan penganggaran yang diselenggarakan Lakpesdam NU di DPRD Jepara, baru-baru ini.

Muhamadun, mewakili pengurus Lakpesdam NU Jepara mengutarakan hal-hal  yang terkait dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, seperti pelatihan yang dilakukan pada kesempatan ini  adalah salah satu fokus kerja pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Lakpesdam. “Jika hari ini sebagian pemuda masih sebatas menjadi penonton dalam proses-proses penganggaran di desa, harapannya ke depan mampu mewarnai untuk membahas anggaran. Kalau masyarakat pemahamnnya kurang bahkan tidak mau tahu tentang tentang proses-proses penganggaran maka anggaran rentan disalahgunakan,” kata Muhamadun.

Adib Akrom salah satu pemateri yang juga menjabat sebagai tenaga ahli pendamping desa Kabupaten Pati mengatakan salah satu filosofi penting yang harus dipahami dalam partisipasi di bidang penganggaran adalah: “Saya tahu, sadar, siap, dan melakukan”. Filosofi ini, kata Adib Akrom, berarti bahwa kerja-kerja pendampingan itu butuh proses, karena ternyata di tengah besarnya dana desa masih banyak pemuda yang tidak tahu.

Secara normatif, jelasnya peraturan tentang penganggaran desa sudah bagus, seperti tercermin dalam Permendagri No 114/2014 yaitu proses dan tahapan kegiatan penganggaran yang dilaksanakan pemdes harus melibatkan Badan Perwakilan Desa (BPD) dan masyarakat. Tapi, lanjut Adib Akrom, permasalahan di lapangan seringkali terjadi, misalnya musyawarah desa seringkali dihadiri oleh orang-orang yang sama dari waktu ke waktu. Banyak pihak yang tidak tahu akan adanya proses penganggaran di desa. Padahal Salah satu tujuan  dari proses-proses penganggaran adalah berdaya, berdaya secara ekonomi, berdaya secara partisipatif, berdaya secara politik.

Sementara itu M Syariful Wai pemateri sesi kedua yang juga pernah aktif sebagai pengurus PP Lakpesdam, menandaskan anggaran tidak hanya soal apa yang harus dilakukan menurut peraturan, tetapi juga soal kesepakatan-kesepakatan di balik meja antar kekuatan-kekuatan politik yang ada. Ini memungkinkan terdapat kelompok masyarakat yang marginal dalam struktur sosial dimana mereka tidak mendapat perhatian. (ms)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-491, Prof KH. Said Aqil Siradj Ingatkan NU sebagai Benteng Akidah Aswaja

19 November 2024 - 02:00 WIB

Langkah Pencegahan Perundungan dan Kekerasan di Sekolah, Dosen PGSD UNISNU Jepara Gelar Workshop

12 November 2024 - 11:46 WIB

Diskusi Pahlawan Jaman Now, Pemdes Tahunan Gandeng Jaringan GUSDURian

10 November 2024 - 20:44 WIB

UNISNU Gelar ECoBESC 2024, Rektor : “Transformasi Ekonomi Digital menawarkan Peluang Besar bagi Generasi Muda”

30 Oktober 2024 - 12:48 WIB

Rawon Ansor Tahunan Serius Perkuat Kaderisasi dan Penguatan Kemandirian Ekonomi Kader

30 Oktober 2024 - 10:21 WIB

Waket Bidang Pengkaderan PC GP Ansor Jepara 2017-2021 Muhammad Jauharuddin saat mengisi idaroh rutinan Rabu Kliwon (Rawon) PAC Ansor Tahunan yang digelar di Gedung NU Desa Tegalsambi, Selasa (29/10/2024).

Hari Santri Nasional 2024, Ini Pesan dan Harapan Rais Syuriah PCNU Hingga Pj Bupati Jepara 

22 Oktober 2024 - 18:51 WIB

Rais Syuriah PCNU Jepara KH Khayatun Abdullah Hadziq menerima tumpeng dari Pj Bupati Jepara H Edy Supriyanta saat resepsi Hari Santri Nasional 2024 yang digelar di Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (22/10/2024).
Trending di Kabar