JEPARA – Ratusan orang antusias mengikuti bakti sosial berupa pelayanan keluarga berencana (KB) serta pemeriksaan antisipasi kanker serviks di Rumah Bersalin Masyitoh di kompleks gedung NU Jepara, Sabtu (16/4). Mayarakat tak dipungut biaya dalam menerima pelayanan tersebut.
Kegiatan itu diselenggarakan Pengurus Cabang Muslimat NU Jepara bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jateng serta Badan Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Kabupaten Jepara.
Ketua PC Muslimat NU Jepara Noor Ainy mengatakan, baksos pelayanan KB tersebut merupakan rangkaian kegiatan Hari Lahir ke-70 Muslimat NU sekaligus Harlah ke-93 NU. Baksos itu diselenggarakan bersamaan dengan hadirnya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise di acara Festival Kartini yang digelar Pemkab.
“Rangkaian kegiatan Harlah Muslimat sangat banyak, mulai Maret lalu dan hari ini pelaksanaan baksos pelayanan KB serta pemeriksaan kesehatan sebagai antisipasi kanker serviks,” kata Noor Ainy.
Pelaksanaan baksos di RB Masyithoh tersebut juga dihadiri Kepala perwakilan BKKBN Jateng Mustar, Asisten Sekda Jepara Edy Sujatmiko, dan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jepara Inah Nuroniah. “Pelaksanaan KB di Jepara tercapai melebihi target. Kerja sama dengan Muslimat ini adalah salah satu program yang positif,” kata dia.
Mustar menjelaskan, BKKBN Jateng ikut berpartisipasi dengan masyarakat, terutama kegiatan yang diselenggarakan Muslimat NU Jepara tersebut. “Ini sangat bagus, ada pelayanan KB, ada pula pemeriksaan untuk pencegahan dini kanker serviks yang dianggap sebagai salah satu penyakit pembunuh kaum perempuan,” kata Mustar.
Ia mengatakan, target awal kegiatan tersebut diikuti 200 peserta, namun kenyataannya diikuti lebih dari 350 peserta. “Masyarakat sangat antusias. Kami pun mengantisipasi dari sisi tenaga untuk pelayanan,” lanjutnya.
Mustar menjelaskan, pada 2015 seluruh Jateng partisipasi KB adalah 60 persen (4,5 juta orang) dari total sekitar 6,6 juta orang. Sisanya, yang belum berpartisipasi KB di antaranya para pengantin baru dan ingin segera punya anak, da nada pula masyarakat yang belum mau ikyt KB lantaran khawatir efek samping karena kurang informasi. (ms)
Kegiatan itu diselenggarakan Pengurus Cabang Muslimat NU Jepara bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jateng serta Badan Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Kabupaten Jepara.
Ketua PC Muslimat NU Jepara Noor Ainy mengatakan, baksos pelayanan KB tersebut merupakan rangkaian kegiatan Hari Lahir ke-70 Muslimat NU sekaligus Harlah ke-93 NU. Baksos itu diselenggarakan bersamaan dengan hadirnya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise di acara Festival Kartini yang digelar Pemkab.
“Rangkaian kegiatan Harlah Muslimat sangat banyak, mulai Maret lalu dan hari ini pelaksanaan baksos pelayanan KB serta pemeriksaan kesehatan sebagai antisipasi kanker serviks,” kata Noor Ainy.
Pelaksanaan baksos di RB Masyithoh tersebut juga dihadiri Kepala perwakilan BKKBN Jateng Mustar, Asisten Sekda Jepara Edy Sujatmiko, dan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jepara Inah Nuroniah. “Pelaksanaan KB di Jepara tercapai melebihi target. Kerja sama dengan Muslimat ini adalah salah satu program yang positif,” kata dia.
Mustar menjelaskan, BKKBN Jateng ikut berpartisipasi dengan masyarakat, terutama kegiatan yang diselenggarakan Muslimat NU Jepara tersebut. “Ini sangat bagus, ada pelayanan KB, ada pula pemeriksaan untuk pencegahan dini kanker serviks yang dianggap sebagai salah satu penyakit pembunuh kaum perempuan,” kata Mustar.
Ia mengatakan, target awal kegiatan tersebut diikuti 200 peserta, namun kenyataannya diikuti lebih dari 350 peserta. “Masyarakat sangat antusias. Kami pun mengantisipasi dari sisi tenaga untuk pelayanan,” lanjutnya.
Mustar menjelaskan, pada 2015 seluruh Jateng partisipasi KB adalah 60 persen (4,5 juta orang) dari total sekitar 6,6 juta orang. Sisanya, yang belum berpartisipasi KB di antaranya para pengantin baru dan ingin segera punya anak, da nada pula masyarakat yang belum mau ikyt KB lantaran khawatir efek samping karena kurang informasi. (ms)