Menu

Mode Gelap
Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025 Mahasiswa UNISNU Sabet 2 Emas, Perak dan Perunggu pada Indonesia Challenge Taekwondo Championship 2025 Kemenpora RI Jelajah Turots Nusantara akan Dimulai dari Masjid Menara Kudus Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

Headline · 13 Mar 2024 17:35 WIB ·

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (1)


 Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (1) Perbesar

nujepara.or.id- Adipati Terung Pancathanda atau Raden Kusen, salah satu panglima perang Majapahit yang namanya masyhur karena berhasil mengalahkan Sunan Ngudung dalam pertempuran Majapahit melawan Demak. Dilema sempat dirasakan oleh Raden Kusen/Husain saat mengetahui pasukan Demak bergerak menuju Majapahit dengan kekuatan pasukan santri yang tergabung dalam Laskar Syuranata yang dipimpin oleh Sunan Ngudung alias Haji Usman.

Dalam cerita babad disebutkan, niat Demak untuk menyerang Majapahit sempat dicegah oleh Sunan Kalijaga karena akan terjadi perang saudara. Namun, bahwa Majapahit sudah runtuh dan dikuasai oleh Raja Girindrawardhana, serta ibu kota telah berpindah di Daha menjadi alasan lain Demak menggempur Majapahit.

Yang paling menarik dalam kisah ini adalah hubungan kekerabatan di antara dua kubu. Raden Kusen yang meskipun sudah beragama Islam, namun tetap setia kepada Majapahit. Raden Kusen adalah putra Arya Damar dari Palembang yang mengabdi kepada kakeknya Brawijaya V. Sementara itu, seperti diketahui bahwa Raden Patah adalah anak dari Brawijaya V yang sedari kecil diasuh oleh Arya Damar bersama Raden Kusen di Palembang. Dalam cerita, kedua saudara tersebut, Raden Patah dan Raden Kusen menuju ke Jawa untuk mengabdi kepada Majapahit.

Sementara itu, Sunan Ngudung adalah besan dari Raden Kusen. Karena, Sunan Kudus atau Raden Ja’far Shodiq menikah dengan putri Adipati Terung yang menurunkan tujuh orang anak. Saat pertempuran antara Demak dan Majapahit, selain menjadi panglima perang, Sunan Ngudung juga sebagai Imam Besar Masjid Demak.

Mengutip dari buku Kiai Agus Sunyoto dalam ”Atlas Walisongo” saat pasukan Demak berhasil menjebol Majapahit, Raden Kusen sebenarnya menghindari pertempuran karena harus melawan pasukan Islam yang di dalamnya terdapat Sunan Ngudung besannya sendiri. Namun, Raden Andayaningrat atau Adipati Pengging salah satu putra mahkota Majapahit yang telah memeluk Islam mengamuk di medan pertempuran.

Laskar santri Demak kuwalahan menghadapi Raden Andayaningrat. Pasukan Demak sempat dibuat kocar-kacir. Kemudian saat Raden Andayaningrat berhadapan dengan Sunan Ngudung, kedua senopati pilih tanding tersebut sama-sama menunggang kuda dengan menghunuskan tombak. Pertarungan dua senopati tersebut berlangsung lama dan sengit. Namun Raden Andayaningrat berhasil dilumpuhkan, kemudian kepalanya dipenggal oleh Sunan Ngudung.

Mengetahui Raden Andyaningrat gugur dalam peperangan, Raden Kusen tidak tinggal diam. Raden Kusen kemudian turun ke gelanggang perang karena merasa kedaulatan negara Majapahit di atas segala-galanya. Dua panglima perang Majapahit dan Demak ini kemudian saling berhadapan dengan membawa panji-panji kerajaan. Saat terjadi pertarungan kuda Sunan Ngudung tiba-tiba melonjak, disitulah kesempatan Raden Kusen melepaskan tombak dan mengenai kaki Sunan Ngudung. Sunan Ngudung terlempar dari kuda. Kemudian Raden Kusen turun dari kudanya, di situlah Sunan Ngudung gugur di tangan Raden Kusen. (red)

Artikel ini telah dibaca 400 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tak Punya Lapangan, Warga Perum Kuwasharjo Gelar Upacara di Pos Ronda

18 Agustus 2025 - 07:31 WIB

Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025

7 Juli 2025 - 19:58 WIB

Mahasiswa UNISNU Sabet 2 Emas, Perak dan Perunggu pada Indonesia Challenge Taekwondo Championship 2025 Kemenpora RI

6 Juli 2025 - 13:14 WIB

Jelajah Turots Nusantara akan Dimulai dari Masjid Menara Kudus

5 Juli 2025 - 17:39 WIB

Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader

30 Juni 2025 - 20:50 WIB

Suasana Workshop Public Speaking Muslimat NU Jepara yang digelar di Mutia Vie Cafe & Resto, Senenan, Tahunan, Jepara, Sabtu (28/6/2025).

Ranting NU Demangan Catatkan Sejarah, Lantik Tiga Banom Sekaligus dalam Acara Lailatul Ijtima’

27 Juni 2025 - 11:45 WIB

Trending di Headline