Menu

Mode Gelap
Peneliti dan Akademisi dari Singapura Kunjungi MA NU Al-mustaqim, Beri Pesan Ini untuk Santri dan Pelajar NU – Muhammadiyah Jepara Siap Kawal Pilkada Berkualitas, Ini 6 Komitmen dan Seruan untuk Para Stakeholder MATAN: Oase Pergerakan Tasawuf Milenial Genjot Kualitas SDM, YPMNU Gelar Pembekalan untuk Pengurus, Guru PAUD & TPQ Muslimat NU Kecamatan Jepara 2 Nama Terlalu Sedikit, Lebih Banyak Calon Lebih Baik

Headline · 14 Jul 2023 17:19 WIB ·

Gelar Ngaji Ihya’ Ulumuddin, Lakpesdam PCNU Jepara Bersama Santri Online Hadirkan Gus Ulil Abshar Abdalla


 Gelar Ngaji Ihya’ Ulumuddin, Lakpesdam PCNU Jepara Bersama Santri Online Hadirkan Gus Ulil Abshar Abdalla Perbesar

nujepara.or.id – Ketua Lakpesdam PBNU, KH. Ulil Abshar Abdalla menyampaikan tausyiah dalam kopdar Ngaji Ihya’ Ulumuddin dengan kajian Mencintai Dunia. Kegiatan ini merupakan kerjasama Lakpesdam PCNU Jepara bersama Santri Online Jepara yang dilaksanakan di Swasana Kopi & Resto Senenan Jepara, (Kamis, 15/06/2023).

Hendri selaku panitia dan juga Ketua Tanfidziyah Pengurus Ranting NU Tahunan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Ngaji Ihya’ Ulumuddin merupakan kali kedua yang di gelar di Jepara. Kegiatan ini bertujuan memberikan penguatan dan pemahaman keagamaan melalui kegiatan Ngaji Ihya’ Ulumuddin.

Para pemuda tidak hanya mencari kesenangan dan hiburan di Kafe tetapi juga mendapatkan sentuhan rohani sehingga rukhaniahnya terisi informasi keagamaan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Kegiatan ini terselenggara bekerjasama dengan Lakpesdam PCNU Jepara yang merupakan satu hubungan hierarki dengan KH. Ulil Abshar Abdalla yang merupakan Ketua Umum Lakpesdam PBNU. Sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Alhamdulillah sukses” kata Hendri.

Sementara itu Khoirul Muslimin Ketua Lakpesdam PCNU Jepara dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas jalinan kerjasama ini, sehingga kita saling memberikan dukungan untuk kelancaran kegiatan Ngaji Ihya’ Ulumuddin yang di gelar di Swasana Kopi & Resto Senenan Jepara ini. Lakpesdam merupakan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang bergerak untuk memberdayakan sumber daya warga NU dan warga masyarakat pada umumnya.

“Dengan Ngaji Ihya’ Ulumuddin ini diharapkan bisa memberikan bekal bagi para kader NU untuk belajar memahami agama secara menyeluruh. Semoga jalinan kerjasama untuk Ngaji Ihya’ Ulumuddin ini bisa berjalan secara berkala,” pungkas Khoirul.

“Sekarang ini orang mencari ilmu itu terbalik, yaitu niat tidak karena Allah SWT. Niatnya hanya untuk mendapatkan gelar doktor misalnya. Mencari ilmu itu niat pertama karena Allah SWT dan kedua mencintai ilmu, berikutnya terserah. Tapi jangan sampai niat-niat yang lain mengalahkan pada niat yang pertama dan kedua. Kalau kemudian niat yang lain menjadi urutan yang pertama, maka bisa menjadi ulama usul (sarjana yang jahat), dan dunia bisa rusak karena ulama tersebut,” ungkap KH. Ulil Abshar Abdalla.

Lebih jauh, Gus Ulil menjelaskan kata Mahfud MD 86 % orang yang korupsi di Indonesia adalah para sarjana. Salah satu kenapa orang sampai melakukan kejahatan karena melupakan hal yang sederhana yaitu ilmu dituntut bukan karena Allah SWT. Niat-niat karena selain Allah itu mengalahkan Allah SWT, dan negara bisa hancur dan alam kita dieksploitasi habis-habisan.

“Saya ingin mencari ilmu karena Allah ini ditanamkan kepada generasi muda, sehingga nantinya bisa menjadikan generasi muda yang memiliki kesantunan dan cendikia berakhlaqul karimah. Kenapa sih ilmu-ilmu kiai berkah padahal tidak memiliki titel sarjana, ya karena para kiai menuntut ilmu karena Allah SWT,” ujar Gus Ulil.

Mengakhiri tausyiahnya, Gus Ulil menegaskan bahwa kitab mencela dunia itu memiliki arti bahwa umat Islam jangan melihat dunia sebagai satu-satunya tujuan dalam hidup. Mencintai dunia itu juga penting karena umat Islam tidak boleh miskin. Umat Islam itu hidupnya harus layak. Tapi jangan menjadikan harta sebagai satu-satunya tujuan. Nah, ini pentingnya memahami tentang kajian tentang mencela dunia.

“Mencintai dunia adalah pangkal dari kesalahan-kesalahan lain. Hal ini bukan berati dunia harus dihindari, bukan pula berarti umat Islam harus hidup miskin, tetapi kehidupan dunia ini sebagai sarana saja. Inilah cara yang tepat untuk memahami bab mencela dunia,” imbuhnya.

Artikel ini telah dibaca 59 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Peneliti dan Akademisi dari Singapura Kunjungi MA NU Al-mustaqim, Beri Pesan Ini untuk Santri dan Pelajar

15 Mei 2024 - 10:39 WIB

Kepala MA NU Al-mustaqim, H. Sholahuddin MA menyerahkan kenang-kenangan kepada ketua rombongan peneliti dan akademisi dari Singapura, Mohamed Imran Mohamed Taib.

NU – Muhammadiyah Jepara Siap Kawal Pilkada Berkualitas, Ini 6 Komitmen dan Seruan untuk Para Stakeholder

13 Mei 2024 - 19:15 WIB

Jajaran PCNU dan PD Muhammadiyah Kabupaten Jepara membacakan seruan dan komitmen untuk pilkada yang damai dan berkualitas di sela-sela kegiatan Halal bi Halal yang digelar di Ono Joglo Resort, Minggu (12/5/2024)

MATAN: Oase Pergerakan Tasawuf Milenial

13 Mei 2024 - 18:04 WIB

Sampul Buku Tasawuf Pergerakan, Sejarah Berdirinya MATAN dan Jalan Pengabdian Hamdani Mu'in

Genjot Kualitas SDM, YPMNU Gelar Pembekalan untuk Pengurus, Guru PAUD & TPQ Muslimat NU Kecamatan Jepara

10 Mei 2024 - 15:00 WIB

Nara sumber dan para pengurus serta guru yang tergabung dalam IP PUADTPQ dan Ikatan Guru PAUD (IG PAUD) serta Ikatan Guru Taman Pendidikan Al Quran (IP TPQ) di bawah naungan Yayasan Pendidikan Muslimat NU Jepara foto bersama di sela-sela kegiatan upgrading atau pembekalan yang digelar di gedung Muslimat Ranting Saripan Jepara, Kamis (09/5/2024).

Mematahkan Stigma Keterbatasan dalam Kiprah Pemuda Pemudi Nahdliyin

8 Mei 2024 - 15:18 WIB

Pelantikan GP Ansor Pringtulis Jadi Momen Kebangkitan Pemuda

8 Mei 2024 - 14:16 WIB

Trending di Headline