Menu

Mode Gelap
Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang Isra’ Mi’raj: Relasi Langit dan Bumi Ini Agenda Muskercab 3 PCNU Jepara, Simak Penjelasannya Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati

Headline · 6 Okt 2023 00:50 WIB ·

PCNU Jepara Tegak Lurus Tolak Sekolah Sistem Fullday


 PCNU Jepara Tegak Lurus Tolak Sekolah Sistem Fullday Perbesar

nujepara.or.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jepara tolak sistem fullday pada sekolah. Tujuannya, jaga stabilitas sekolah Madrasah Diniyah, juga tegak lurus terhadap pimpinan.

Sekretaris PCNU Jepara, Kiai Ahmad Sahil menilai, sistem sekolah fullday berimbas pada Madrasah Diniyah, baik tingkat pertama maupun tengah. Pasalnya, sistem fullday menggerus waktu para pelajar di Jepara.

Diketahui, sekolah fullday, berlangsung dari pagi hingga sore hari, berkisar jam 15.00 WIB atau 16.00 WIB. Sementara Madrasah Diniyah berlangsung sama dengan jam kepulangan sekolah sistem fullday.

“Saya seperti Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) pusat, ikut menolak, karena di Kabupaten Jepara banyak sekali sekolah Madrasah Diniyah baik awwaliyah maupun wustho yang kena imbasnya. Contoh, Madrasah Diniyah semakin sepi karena pelajar sudah kecapean,” papar Gus Sahil, Selasa (3/10/23).

Padahal selama ini, kata dia, Madrasah Diniyah telah memberikan banyak kontribusi terhadap bangsa dan negara, khususnya membangun karakter anak-anak usia sekolah di Jepara. Sehingga, penolakan tersebut muncul.

Berangkat dari hal tersebut, pihaknya berharap agar pemerintah mempertimbangkan kembali ihwal penolakan sistem fullday. Bahkan, kalau perlu, pemerintah justru menguatkan Madrasah Diniyah dengan mengafirmasi keberadaan ijazah kelulusan.

“Madrasah Diniyah sudah berjasa besar terhadap peneguhan dalam pembangunan karakter anak bangsa. Jadi, lebih baik sistem fullday dihapuskan, dan pelajar digiring ke Madrasah. Setelah itu, pemerintah bisa mengakui ijazah Madrasah dijadikan prasyarat diterimanya anak-anak di sekolah negeri,” ujar dia.

Sementara itu, Forum Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) tahun 2023 menolak kebijakan sekolah lima hari yang membuat jam sekolah bertambah hingga sore hari (fullday school).

“Rekomendasi kami adalah tidak melaksanakan full day school yang diterjemahkan dari lima hari kerja ini,” kata Koordinator Komisi Bahtsul Masail Qonuniyyah KH Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin) ketika membacakan hasil rekomendasinya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (19/9/23).

Artikel ini telah dibaca 102 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi

5 Februari 2025 - 22:32 WIB

Munculnya Organisasi Berlabel NU, Aspirasi atau Fragmentasi?

3 Februari 2025 - 17:57 WIB

Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

30 Januari 2025 - 20:19 WIB

Isra’ Mi’raj: Relasi Langit dan Bumi

26 Januari 2025 - 23:01 WIB

Ini Agenda Muskercab 3 PCNU Jepara, Simak Penjelasannya

26 Januari 2025 - 22:14 WIB

10 Organisasi ini Pakai Embel-embel NU, tapi Ternyata Bukan Bagian dari Struktur PBNU, Warga Nahdliyyin Diminta Waspada

26 Januari 2025 - 21:10 WIB

Trending di Headline