Menu

Mode Gelap
Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara Angkatan ke-10 PD-PKPNU Resmi Digelar di MWCNU Kalinyamatan Jepara Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ

Headline · 18 Mar 2024 23:03 WIB ·

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)


 Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2) Perbesar

nujepara.or.id- Pertarungan dramatis dua senopati pilih tanding antara Adipati Terung Pecathanda/Raden Kusen (Majapahit) dan Sunan Ngudung/Usman Haji (Demak) di medan laga membuat moral pasukan santri Demak runtuh seketika mengetahui Sunan Ngudung gugur dalam pertempuran. Dalam catatan sejarah, Sunan Ngudung dimakamkan di Trowulan.

Padahal sebelumnya, saat putra mahkota Majapahit Raden Andyaningrat kalah melawan Sunan Ngudung pasukan Majapahit dibuat kecut, dan sempat berniat untuk mundur. Bahkan beberapa keluarga Majapahit yang sudah beragama Islam tampak segan untuk melawan Sunan Ngudung.

Dalam Serat Kandaning Ringgit Purwaning Ringgit Purwa menguraikan para prajurit Majapahit yang beragama Islam melaporkan gugurnya Raden Andyaningrat kepada raja. Dalam kemarahannya, Raja Majapahit memerintah Adipati Klungkung untuk memimpin perang. Namun, putra-putra raja yang sudah memeluk Islam menyatakan tidak akan ikut berperang dan akan kembali ke negara masing-masing (Agus Sunyoto, 2018 : 350).

Setelah gugurnya Sunan Ngudung di tangan Raden Kusen, Panglima Perang serta Imam Besar Masjid Demak beralih ke tangan Raden Ja’far Shodiq (Sunan Kudus). Masih dalam Serat Kandaning Ringgit Purwaning Ringgit Purwa, Raden Ja’far Shodiq melanjutkan misi menggempur Majapahit. Kali ini dirinya bertindak sebagai Panglima Perang Demak menggantikan ayahnya, Sunan Ngudung.

Bersama barisan santri yang bernama Laskar Syuranata, Raden Ja’far Shodiq bergerak menuju Majapahit. Kali ini beberapa pusaka masyhur dibawa Raden Ja;far Shodiq menuju medan pertempuran. Sunan Giri memberi pusaka Ki Suradadi, Sunan Gunung Jati memberi badhong (golok) bertuah, Arya Damar Adipati Palembang memberikan peti keramat yang bisa mengeluarkan badai dan hujan serta memunculkan pasukan siluman (Agus Sunyoto, 2018).

Mendengar kabar pasukan Demak bergerak menuju Majapahit dengan dipimpin oleh Raden Ja’far Shodiq, Adipati Terung menetapkan hati untuk tidak mau melawan menantunya sendiri. Bahkan prajurit Majapahit yang beragama Islam berada di barisan paling belakang. Hal ini benar-benar membuat moral prajurit Majapahit runtuh sebelum bertempur. Apalagi mendengar kabar Raden Ja’far Shodiq membawa pusaka-pusaka masyhur, tambah kecut nyali prajurit Majapahit.

Pertempuran antara pasukan Majapahit melawan Demak dimenangkan oleh prajurit Demak dengan mudah. Pusaka-pusaka Majapahit diangkut ke Demak setelah empat puluh hari ditempatkan di Giri Kedhaton. Adipati Terung yang tidak lain adalah mertua dari Raden Ja’far Shodiq dikisahkan ikut dibawa ke Demak dan diampuni. Arya Terung, putra Adipati Terung diangkat oleh Sultan Demak sebagai Adipati Sengguruh dan adiknya yang bernama Arya Balitar diangkat sebagai Adipati Blitar.

Kedua wilayah tersebut menjadi wilayah bawahan Demak. Sisa-sisa kekuatan Majapahit yang tersingkir konon masih bertahan di kaki Pegunungan Tengger-Semeru dalam waktu yanng cukup lama. Dan beranak pinak hingga saat ini. (red)

Artikel ini telah dibaca 267 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader

30 Juni 2025 - 20:50 WIB

Suasana Workshop Public Speaking Muslimat NU Jepara yang digelar di Mutia Vie Cafe & Resto, Senenan, Tahunan, Jepara, Sabtu (28/6/2025).

Ranting NU Demangan Catatkan Sejarah, Lantik Tiga Banom Sekaligus dalam Acara Lailatul Ijtima’

27 Juni 2025 - 11:45 WIB

NASAB SYAIKH ABDUL HAMID KUDUS CUCU KHATHIB MASJID AL-AQSHA MENARA KUDUS

19 Juni 2025 - 12:45 WIB

Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

12 Juni 2025 - 09:54 WIB

Suasana penyembelihan hewan kurban Iduladha 1446 H di Majelis An-Nahdhoh Balekambang Jepara.

Angkatan ke-10 PD-PKPNU Resmi Digelar di MWCNU Kalinyamatan Jepara

12 Juni 2025 - 09:27 WIB

Jajaran PCNU Jepara, MWC NU Kalinyamatan foto bersama dengan instruktur di sela-sela kegiatan PD-PKPNU angkatan ke-10 yang digelar akhir Mei lalu di Kalinyamatan.

Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri

2 Juni 2025 - 15:58 WIB

Trending di Kabar