Menu

Mode Gelap
Ribuan Warga Ikuti Sepeda Santai Harlah NU ke-102 di Desa Bulungan Live : Muskercab Ke-3 PCNU Jepara Video Full : Resepsi Peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

Kyaiku · 30 Apr 2022 02:45 WIB ·

“Maling Istimewa” yang Datang di Hari Raya


 “Maling Istimewa” yang Datang di Hari Raya Perbesar

Oleh : Murtadho Hadi

nujepara.or.id – Syahdan, suatu pagi di hari raya idul-fitri, moment yang seharusnya penuh suka cita, tapi Bu Nyai Romli Tamim justru tampak sedih menangis di kamarnya. Istri Syaikh Romli Tamim itu menangis karena saat bangun dari tidur mengetahui jika hampir seluruh isi rumahnya raib dicuri maling.

Terutama barang-barang kebutuhan pokok yang sedianya digunakan untuk persiapan menyambut Hari Raya (seperti beras, daging, bumbu, kelapa, gula, dan lain-lain) ludes tak berbekas.

Terang saja pagi yang seharusnya disambut bahagia oleh Bu Nyai Romli, justru jadi moment yang menyedihkan. Ingin memasak dan melakukan aktifitas lainnya untuk mempersiapkan penyambutan Hari Raya pun tidak bisa dia lakukan. Bu Nyai hanya bisa menangis sedih di kamarnya.

Bu Nyai juga merasa dongkol (alias mangkel) kepada Syaikh Romli. Pasalnya, Bu Nyai yakin bahwa sebenarnya Syaikh Romli pasti tahu jika ada maling yang mencuri barang-barang di rumah mereka, tapi dasar Syaikh Romli! Justru pura-pura tidak tahu dan membiarkan maling itu pergi setelah menjarah seisi rumah.

Yang mengherankan, meski seisi rumah ludes, raib dibawa maling. Syaikh Romli Tamim malah tenang-tenang saja seolah tak terjadi apa-apa.

Mendengar suara Isak yang begitu menyayat, Syaikh Romli pun berusaha menghibur istrinya,

“Nyi, nyi…, Mbok ya kesini!,” Panggil Syaikh Romli.

Namun karena Bu Nyai melihat suaminya tenang-tenang saja meski seisi rumah ludes disatroni maling, Bu Nyai pun mendamprat habis-habisan, alias marah besar kepada Syaikh Romli.

Tapi Syaikh Romli Tamim tetap tenang, “Iya tapi ke sini dulu to!’ kata Syaikh Romli menanggapi kemarahan istrinya, sambil menghampiri dan menunjukkan sesuatu yang dibawa Syaikh Romli. Maka Bu Nyai pun jatuh pingsan demi melihat yang dibawa Syaikh Romli.

Syaikh Romli menyodorkan kepada istrinya uang sebesar 6 juta Rupiah (sebuah nominal yang sangat cukup besar di waktu itu). Tak heran istri Syaikh Romli langsung pingsan melihat banyaknya uang yang belum pernah dilihatnya.

Setelah siuman, barulah Syaikh Romli menjelaskan kepada Bu Nyai, “Seorang yang datang dan mengangkut barang-barang kita ini bukanlah rampok biasa Nyi!” Ungkap Syaikh Romli.

“Pencuri yang mengangkuti barang-barang kita ini, adalah Syuhada’ Zaman!” (Maksud Mbah Romli beliau adalah Nabiyyullah Khidir ‘Alaihis-salam). Dan, kepada Bu Nyai, Syaikh Romli pun menyodorkan uang 6 juta (Rizqi “min haitsu la-yahtasib” ) karena telah bersabar membiarkan rumahnya disatroni maling yang bukan sembarang maling alias maling yang istimewa ini.

Suasana pun berubah, Bu Nyai tampak lega menggenggam uang 6 juta, kata Bu Nyai, “Kenapa tidak bilang sedari tadi to Mbah, Mbah…!” Kalau sejak semula malingnya adalah utusan Allah SWT tak perlu marah-marah dan berburuk sangka…* (MH)

Penulis merupakan pengurus LTN NU Jepara
(Petikan Kisah Sufistik Syaikh Romli Tamim Rejoso | Sumber kisah dari Syaikh Shobibiburrohman murid Mbah Romli)

Artikel ini telah dibaca 90 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Syair Para Pendiri Nahdlatul Ulama (NU)

27 Januari 2025 - 11:52 WIB

Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati

10 Januari 2025 - 11:36 WIB

MWC NU Kedung Jepara Gelar Acara Spesial untuk Hari Santri 2024

22 Oktober 2024 - 17:10 WIB

Membumikan Tasawuf, Jatman Idaroh Ghusniyah Kecamatan Tahunan Gelar Ngaji Bareng Kitab Minahus Saniyah

17 Juni 2024 - 08:56 WIB

Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

16 Maret 2024 - 23:52 WIB

Mulai dari Kyai, TNI dan Polri Hadiri Haul Gus Dur di “Majelis Kopi“ Gus Nasrul

24 Januari 2024 - 15:14 WIB

Trending di Kabar