Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Kabar · 10 Mar 2023 02:59 WIB ·

Tradisi Persanadan NU Mirip dengan Sistem Keilmuan di Eropa, Bahkan Transmisinya Malah Lebih Kuat


 Salah seorang santri mengikuti kegiatan Musabaqoh Qiroatul Kutub. Kegiatan baca kitab kuning ini bagian dari upaya menjaga tradisi persanadan ilmu di kalangan nahdliyin. Perbesar

Salah seorang santri mengikuti kegiatan Musabaqoh Qiroatul Kutub. Kegiatan baca kitab kuning ini bagian dari upaya menjaga tradisi persanadan ilmu di kalangan nahdliyin.

nujepara.or.id – Tradisi menyambung sanad yang lestari di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) menarik untuk dibahas. Tradisi ini hampir mirip dengan sistem keilmuan yang dianut oleh para ilmuwan dan juga kampus-kampus ternama di Eropa Barat.

Pemimpin Redaksi NU Online, Ivan Aulia Ahsan menyebut persanadan NU dan kemiripan dengan sistem keilmuan Eropa Barat tidak terelakkan. Utamanya terkait ilmu eksak atau eksakta.

“Yang sangat kuat sanadnya di bidang itu, contohnya sanad keilmuan Stephen Hawking yang bila diurut bisa sampai ke Isaac Newton. Bahkan mungkin sampai abad ke-17,” jelas dia. Sementara di NU, lanjut dia, kekuatan sanad bisa dilihat dari kealiman seorang kiai. “Jika kiai yang menguasai disiplin ilmu itu sangat kuat, sanadnya bisa nyampe abad ke-7. Lebih panjang,” ucap Ivan saat FGD Pemetaan 100 Pesantren Tua di Indonesia di Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Bahkan menurut Ivan, NU memiliki transmisi keilmuan yang lebih kuat.

“Kalau ilmu pengetahuan modern di Eropa Barat saja terputus di zaman renaisans. (Sanad) kita bisa sampai abad ke-7,” tandasnya.

Ivan menyinggung asumsi-asumsi liar tentang kemurnian ajaran dan klaim berguru langsung kepada Rasulullah dan para sahabat. Ia beranggapan asumsi atau klaim itu hanya berlaku kepada kelompok atau individu yang anti-intelektual.

“Dimensi sanad dalam pesantren ini menarik, apalagi di tengah banyak orang yang mengklaim diri berguru langsung kepada Nabi saw. Saya kira jika dilihat dari perspektif ilmu pengetahuan modern klaim tersebut itu anti-intelektual,” kata lulusan sejarah UI ini.

Persoalan sanad ini, kata Ivan, jika ditelusuri sumbernya ke belakang akan ada banyak database yang memuat ini lebih lengkap semacam warisan budaya ilmu pengetahuan.

“Dalam hal sanad NU saya kira kita punya archaeology of knowledge (arkeologi pengetahuan), yang bisa ditarik sampai abad ke-7 Masehi,” tandas Ivan.

Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/tradisi-persanadan-nu-mirip-dengan-sistem-keilmuan-di-eropa-UhL78

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Harlah NU dan Haul Gus Dur Digelar Bersama, PCNU Jepara Ajak Teladani Para Pejuang NU

16 Januari 2025 - 07:32 WIB

IPNU-IPPNU Ranting Pekalongan Gelar Festival Rebana Tradisional Ke- 2, Ini Daftar Juaranya

11 Januari 2025 - 23:52 WIB

Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini

8 Januari 2025 - 06:11 WIB

Logo Harlah Ke-102 NU.

Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya

31 Desember 2024 - 07:14 WIB

ILUSTRASI proses rukyat untuk menentukan awal bulan Rajab.

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.
Trending di Hujjah Aswaja