Menu

Mode Gelap
Reuni Majelis Alumni IPNU-IPPNU Nalumsari: Menjaga Spirit Santri untuk Kemajuan Jepara Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun UNISNU Jepara Gelar Halalbihalal 2025: Ajang Silaturahmi dan Ruang Aspirasi untuk Kemajuan Kampus Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya

Islam Nusantara · 19 Jan 2023 08:46 WIB ·

Kesambet


 Kesambet Perbesar

nujepara.or.id – Fenomena mutakhir awal tahun 2023 ini adalah munculnya istilah Kesambet. Kesambet adalah sebuah “peristiwa” atau boleh jadi bisa disebut “tragedi” yang merasuk pada seseorang sehingga orang tersebut menjadi “ngomyang” (red : bicara nglantur tidak karuan).

Kondisi dimana orang tersebut ngomong sendiri tanpa sadar apa yang diomongkan, atau hal ini bisa juga menimpa anak kecil yang mengakibatkan anak tersebut badannya panas, maka mereka yang kesambet obatnya adalah Sambetan.

Sambetan adalah “penolak balak sambet” jika orang tersebut kesambet yang bahannya bermacam macam, dan atau sesuai dengan kadar kesambetannya. Contoh, jika anak kecil kesambet maka sambetannya cukup “bathuk e” (Red : Kening) bocah kecil itu “dilumuri atau dileleti” kunir yang telah di tumbuk.

Jika ada orang dewasa kesambet di tempat angker maka sambetannya berwarna rupa rempah-rempah yaitu ada kunir, jeruk nipis, kembang telon, dan lain lain.

Dari sana, kita pahami bahwa ada sebuah “relasi-ghoib” antara mahluk cipta-annya Gusti yang terlihat dengan yang tidak terlihat sebagai relasi saling mempengaruhi antara ruh manusia dengan ruh kasar mahluk lain yang kemudian menciptakan “ketidaksadaran” melakukan sesuatu, bisa jadi berupa omongan maupun tindakan.

Baca Juga : KKN UNISNU Diterjunkan, Rektor : “Berdayakan Warga Nahdliyin”

Jika berupa omongan orang tersebut akan “ngomnyang” sak karepe dewe tanpa sadar sedangkan jika berupa tindakan orang tersebut akan berkelakuan sak karepe dewe dan tidak pernah merasa punya lelah capek.

Pertanyaannya adalah, bagaimana jika kesambet politik?

Yang menghubungkan antara manusia dengan politik dari pendekatan “kesambet” adalah ketidaksadaran diri sehingga menghasilkan apa yang disebut “kalab” yaitu mengomongkan apa pun tentang “peristiwa politik” yang dia terima tanpa terlebih dahulu di saring baik kebenarannya, keakuratan beritanya, dan lain lain.

Konsekuensinya, orang yang kesambet politik kemudian menjadi kalab maka tanpa sadar orang tersebut “ngomnyang” kesana kemari tidak tahu dan tidak paham apa yang sedang diomongkan. Olehnya, siapa pun yang kesambet politik jika kemana mana harus “nggembol” sambetan agar terhindar dari bahaya kesambet.

Yang pasti orang yang sudah pernah kesambet, jika pergi ke mana mana harus membawa sambetan agar pada kondisi tertentu dan atau di tempat tertentu tidak kesambet.

Oleh : H. Hisyam Zamroni (PCNU Jepara)

Artikel ini telah dibaca 158 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Reuni Majelis Alumni IPNU-IPPNU Nalumsari: Menjaga Spirit Santri untuk Kemajuan Jepara

21 April 2025 - 11:19 WIB

Majelis Alumni IPNU-IPPNU Kecamatan Nalumsari foto bersama di sela-sela kegiatan Reuni dan Halal Bihalal Idul Fitri 1446 H, Minggu (20/4/2025)

Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin

14 April 2025 - 23:08 WIB

Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin

Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun

14 April 2025 - 22:57 WIB

Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun

UNISNU Jepara Gelar Halalbihalal 2025: Ajang Silaturahmi dan Ruang Aspirasi untuk Kemajuan Kampus

13 April 2025 - 07:12 WIB

Halalbihalal Idulfitri 1446 H di Auditorium Unisnu Jepara

Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya

30 Maret 2025 - 10:06 WIB

Zakat Fitrah di Era Digital: Bolehkah Membayar Secara Online?

29 Maret 2025 - 10:55 WIB

Trending di Bahtsul Masail