Menu

Mode Gelap
2 Nama Terlalu Sedikit, Lebih Banyak Calon Lebih Baik Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25) NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

Hujjah Aswaja · 17 Mar 2024 17:29 WIB ·

Memahami Peta Kuno Selat Muria Berbasis Banjir


 Ilustrasi gambar Selat Muria. Perbesar

Ilustrasi gambar Selat Muria.

Oleh : Hisyam Zamroni

nujepara.or.id- Sungguh menarik, jika kita melihat “luapan air” dari tahun ke tahun di wilayah Kudus, Jepara, dan Demak (Kuromak) plus geser sedikit ke selatan adalah Kabupaten Grobogan, yang ketika musim hujan selalu “berlangganan banjir”.

“Banjir” memiliki nilai “historis-geografis” manakala kita melihat sejarah wilayah yang terdampak “luapan air” begitu besar dan menjadikan “bencana” sebagaimana di wilayah Kuromak – Grobogan yang secara historis adalah sebagai “Jalur Sutra – Selat Muria”.

Selat Muria adalah fenomena historis – geografis yang sekarang ini sudah menjadi “pemukiman dan persawahan” akibat “pedangkalan” atau “di-dangkal-kan” pada sekitar abad ke 18 M. Tanpa disadari, sekarang ini wilayah wilayah yang dulu menjadi “Jalur – Sutra Selat Muria” kini seakan akan “menjelma kembali” menjadi “Selat Muria” baru yang membutuhkan pemikiran bersama bagaimana wilayah Kuromak – Grobogan menjadi “dangkal” kembali terbebas dari banjir.

Pertanyaannya adalah bagaimana strategi yang diterapkan sehingga wilayah “Selat Muria” menjadi “dangkal” atau tidak terdampak banjir kembali?

Baca Juga : Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

Sinergitas Kebersamaan Wilayah “Selat Muria”

“Selat Muria” baru membutuhkan upaya bersama dan duduk bersama oleh “Pate-Pate” ke – empat wilayah tersebut yaitu Pate Kudus, Pate Jepara, Pate Demak dan Pate Grobogan untuk duduk satu meja membuat “rencana strategis” jangka panjang bagaimana cara menanggulangi “banjir menahun” yang secara “historis – geologis” adalah dulu disebut “Selat Muria” yang diharapkan tercipta sebuah Team – Work yang cerdas dan visioner untuk merancang sedemikian rupa tentang penanggulangan “banjir menahun” di wilayah Kuromak – grobogan secara sistematis dan aplikatif.

Solusi diatas, tentu bukan satu satunya solusi, — yang tentu masih banyak lagi ide-ide cemerlang dari khalayak ramai, — namun setidaknya solusi yang ditawarkan diatas bisa menjadi pembuka dan pemantik awal untuk bersama sama bisa “tercerahkan” bagaimana cara yang efektif, aplikatif dan permanen dalam menanggulangi “banjir menahun” yang ada di wilayah Kuromak – Grobogan.

Semoga ada solusi yang terbaik untuk menyelematkan Kuromak – Grobogan agar tidak ter-ulang kembali menjadi “Selat Muria. Aamiin Yaa Robbal Aamiin.

Wakil Ketua PCNU Jepara

Artikel ini telah dibaca 32,277 kali

Baca Lainnya

Pendidikan Karakter Anak Pada Saat Idulfitri

19 April 2024 - 08:40 WIB

Ilustrasi santri merayakan Idulfitri.

Filosofi Makna Budaya Kupat dan Lepet dalam Perayaan Idulfitri

9 April 2024 - 05:48 WIB

Rebutan kupat lepet saat pesta lomban

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (29)

9 April 2024 - 05:03 WIB

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara), Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat.

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (28)

9 April 2024 - 04:54 WIB

Ruh manusia ilustrasi

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (28)

8 April 2024 - 03:45 WIB

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara), Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat.

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (27)

7 April 2024 - 05:19 WIB

Mbah Soleh Darat
Trending di Hujjah Aswaja