Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Esai · 24 Mar 2024 11:48 WIB ·

Menyingkap Makna Perintah Membaca dalam Al-Qur’an


 Menyingkap Makna Perintah Membaca dalam Al-Qur’an Perbesar

Oleh: DR. H. Ahmad Maghfurin. Dosen UIN Walisongo Semarang, Ketua LPT NU-Jepara dan Pengasuh Pondok Pesantren Sadamiyyah-Guyangan, Bangsri, Jepara

nujepara.or.id Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan keistimewaan bagi umat Islam, tidak hanya dipandang sebagai bulan yang ditandai dengan menahan lapar dan haus selama siang hari. Lebih dari itu, Ramadhan adalah bulan yang dianggap suci karena merupakan bulan turunnya Al-Qur’an, kitab suci bagi umat Islam yang menjadi sumber petunjuk dan pedoman dalam menjalani kehidupan.

Dalam bulan yang mulia ini, umat Muslim dipanggil untuk merenungkan ajaran-ajaran Al-Qur’an dengan lebih dalam, menggali makna dan hikmah yang terkandung di dalamnya, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Al-Qur’an, sebagai sumber petunjuk bagi umat Islam, memberikan panduan yang jelas dan komprehensif dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah, akhlak, hingga tata cara menjalani kehidupan sosial dan bermasyarakat. Di dalamnya terdapat petunjuk-petunjuk yang menjelaskan tentang kebenaran dan kebaikan, serta larangan-larangan yang menunjukkan jalan yang sesat dan bahaya dosa. Oleh karena itu, Ramadhan menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperdalam pemahaman terhadap Al-Qur’an, merenungkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, serta mengambil pelajaran yang dapat membimbing mereka menuju kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.

Membaca adalah jendela yang membuka akses bagi umat Islam untuk memahami dan menghayati pesan-pesan ilahi yang terkandung dalam Al-Qur’an. Dalam Sejarah Al-Qur’an, wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam adalah perintah untuk membaca, yang tertuang dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ۝ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ۝ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ۝ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ ۝
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ۝

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Perintah ini bukan hanya sekadar menekankan pentingnya aktivitas membaca secara umum, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya menggali makna dan hikmah yang terdalam dari setiap kata yang terkandung dalam Al-Qur’an. Tujuan ini dapat dicapai jika membaca dilakukan dengan benar. Membaca tidak sekedar aktifitas mekanistis melafalkan rangkaian huruf, tetapi lebih dari itu adalah aktifitas mengambil makna dari ayat yang dibaca.

Ketika seseorang membaca Al-Qur’an dengan pemahaman dan hati yang terbuka, mereka dapat mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Dengan menggali makna dari setiap ayat, mereka dapat merenungkan ajaran-ajaran Islam yang mendalam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan salah satu tujuan utama dari membaca Al-Qur’an, yaitu untuk menciptakan transformasi spiritual yang membawa individu lebih dekat kepada Allah SWT.

Di sisi lain, melafalkan Al-Qur’an tanpa memahami maknanya hanya akan membawa manfaat terbatas. Meskipun melafalkan dapat membantu meningkatkan hafalan dan pengucapan huruf Arab, tanpa memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, upaya tersebut tidak akan menghasilkan perubahan yang signifikan dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memperhatikan kualitas dari membaca Al-Qur’an, bukan hanya seberapa banyak mereka melafalkannya.

Membaca sebagai perintah yang pertama kali diterima oleh Nabi Muhammad SAW, menunjukkan pentingnya ilmu pengetahuan dalam Islam. Membaca Al-Qur’an bukan hanya sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan, tetapi juga sebagai bentuk ibadah yang dianjurkan.

Setiap huruf yang dibaca dari Al-Qur’an memberikan pahala yang besar, dan setiap ayat yang dipahami memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran Islam. Membaca Al-Qur’an adalah langkah awal yang penting dalam upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih petunjuk-Nya dalam menjalani kehidupan.

Dengan demikian, membaca Al-Qur’an bukan hanya sekadar aktivitas literasi, tetapi juga merupakan sarana untuk mendapatkan petunjuk dan inspirasi dalam menjalani kehidupan. Sebagai pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam, membaca Al-Qur’an merupakan kunci bagi umat Islam untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Selama bulan Ramadhan, umat Islam diingatkan akan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman utama dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Dengan merenungkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, umat Muslim diharapkan dapat menemukan jalan menuju kesempurnaan spiritual dan moralitas yang diinginkan. Sebagai bulan turunnya Al-Qur’an, Ramadhan juga menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah, memperbaiki akhlak, serta menguatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Dengan demikian, bulan Ramadhan bukan hanya menjadi waktu untuk berpuasa, tetapi juga sebagai kesempatan berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui pemahaman dan implementasi ajaran-ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel ini telah dibaca 63 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Peringatan Harlah NU Ke-102, MWC NU Kedung Jepara Gelar Khitan Massal dan Kegiatan Religi

17 Januari 2025 - 13:48 WIB

Harlah NU dan Haul Gus Dur Digelar Bersama, PCNU Jepara Ajak Teladani Para Pejuang NU

16 Januari 2025 - 07:32 WIB

IPNU-IPPNU Ranting Pekalongan Gelar Festival Rebana Tradisional Ke- 2, Ini Daftar Juaranya

11 Januari 2025 - 23:52 WIB

Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-491, Prof KH. Said Aqil Siradj Ingatkan NU sebagai Benteng Akidah Aswaja

19 November 2024 - 02:00 WIB

Diskusi Pahlawan Jaman Now, Pemdes Tahunan Gandeng Jaringan GUSDURian

10 November 2024 - 20:44 WIB

Ngaji Kitab Minahus Saniyah Jatman MWC NU Tahunan Putaran Lima, Bahas Cinta Dunia

3 November 2024 - 19:14 WIB

Trending di Headline